Cilacap, serayunews.com
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan, terdapat 24 KK yang rumahnya menjadi korban tanah bergerak pada 13 Mei 2021 lalu. Ada 10 rumah mengalami kerusakan berat, tiga rumah roboh, sedangkan sisanya mengalami kerusakan ringan.
“Kemarin Selasa, kami sudah rakor dengan Pemdes setempat dan semua unsur dinas terkait. Hasilnya adalah menyepakati segera membangun huntara dan targetnya Desember rampung,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (20/10/2022).
Wijonardi memastikan, percepatan program rehabilitasi dan relokasi huntara, sekaligus menjadi wujud perhatian pemerintah dalam rangka pemulihan kepada masyarakat terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Karanggintung. Dalam progres pembangunan dan relokasi huntara tersebut, melibatkan unsur komponen CSR dan lembaga di dalamnya, dengan konsep pembangunan secara edukatif dan psikologis.
“Kita buat mereka kembali memiliki harapan, serta mengupayakan kondisi psikologis masyarakat, terutama anak-anak terdampak. Dalam hal ini, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak. Karena ini sudah menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pembangunan relokasi huntara di lapangan desa setempat. Adapun luas lahan yakni dengan panjang 106 meter x 27 meter bagi 1 unit Musala, 2 unit toilet, dan 24 unit huntara.
“Dalam pelaksanaan relokasi, kami usahakan masyarakat terdampak tidak merasa akan terbebani dengan hal-hal yang memberatkan. Kita buat mereka merasakan di lingkungan yang baru dengan semangat baru,” jelasnya.
