Pjs General Manager PT KPI RU IV Cilacap, Arief Budiyanto dalam sambutannya mengingatkan, haji merupakan ibadah di negara lain. Sehingga, setiap individu harus menghormati aturan, ketentuan, dan budaya di negara tujuan.
“Jemaah haji hendaknya menjauhi tindakan tidak terpuji dan tidak melakukan kegiatan yang dilarang oleh pemerintah setempat,” ujarnya.
Selain itu, harus paham bahwa jemaah Indonesia menjadi bagian kecil dari jemaah haji lain dari berbagai negara. Jemaah Indonesia melakukan ritual yang sama, dalam waktu, dan tempat yang sama dengan jemaah dari negara lain.
“Hilangkan sikap egois, buang jauh sikap arogan dan meremehkan orang lain. Bangun rasa kasih sayang dan semangat kebersamaan, perkuat persaudaraan dan persatuan. Pupuk sikap toleransi dan saling menghormati saudara-saudara sekalian,” imbuh Arief.
Menurut Arief, jemaah juga harus menerapkan strategi pengelolaan waktu dalam semua kegiatan. Harapannya, energi dan stamina tidak terforsir sebelum waktunya.
“Jemaah haji juga harus sadar bahwa perjalanan ke tanah suci untuk beribadah, bukan perjalanan biasa. Maka perlu fisik dan mental yang baik,” katanya.
Ketua BDI RU IV Cilacap, Ali Mudasir menyebutkan, 45 jemaah calhaj BDI RU IV terdiri 28 karyawan aktif Pertamina & istri. Selain itu, 17 orang non Pertamina beserta istri, dari wilayah Kecamatan Maos, Nusawungu, Kroya, dan Cilacap kota.
“Jemaah tergabung dalam kloter 26 dan rencananya berangkat 20 Juni 2022. Kami yang membawahi KBIHU Miftahul Jannah, sudah melaksanakan manasik haji sebanyak 17 kali pertemuan,” ungkapnya.
Penutupan kegiatan tersebut dengan tausiyah dan pembekalan spiritual oleh KH Arwani Amin, Lc dari Ponpes Nurul Ihsan Cilacap.