SERAYUNEWS – Dataran tinggi Dieng, yang terkenal sebagai Negeri di Atas Awan, menyuguhkan pemandangan alam luar biasa.
Namun, selain keindahan alamnya, daerah ini juga terkenal dengan suhu dingin yang menusuk tulang, terutama di malam hari dan pagi hari.
Bagi para wisatawan yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin, ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Redaksi akan membahas cara menepis hawa dingin di Dieng.
Dataran tinggi ini terkenal dengan suhu dinginnya yang ekstrem, terutama pada musim kemarau. Banyak wisatawan yang penasaran, seberapa dingin sebenarnya suhu di Dieng?
Wilayah ini memiliki iklim pegunungan yang khas, dengan suhu sangat rendah terutama pada malam hari dan dini hari. Sementara itu, rekor suhu terdingin di sini yang pernah tercatat adalah -4 derajat celcius.
Suhu ini terjadi pada bulan Agustus 2018, di mana lapisan es tipis atau embun upas menyelimuti permukaan tanah dan tanaman di sekitar wilayah ini.
Fenomena embun upas ini cukup langka di Indonesia. Selain itu, embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi dingin ekstrim.
Beberapa faktor yang mempengaruhi suhu dingin ini, antara lain ketinggian wilayah 2.000 meter di atas permukaan laut, lokasi geografis jauh dari pantai, serta minimnya vegetasi yang mampu menahan panas.
Pada malam hari, radiasi panas dari bumi terlepas ke atmosfer, menyebabkan suhu turun drastis. Selain itu, angin pegunungan yang kencang juga turut berperan dalam menurunkan suhu.
Dengan kondisi suhu yang bisa sangat ekstrim, penting bagi para wisatawan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berkunjung ke sini.
Nah, agar Anda tetap nyaman selama menikmati keindahannya, berikut adalah lima cara efektif untuk menghadapi hawa dingin di sini.
Memakai pakaian berlapis-lapis adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap hangat. Gunakan pakaian dalam termal, sweater, dan jaket tebal.
Jangan lupa membawa syal, sarung tangan, dan topi untuk melindungi bagian tubuh yang paling rentan terhadap dingin.
Pastikan Anda memilih akomodasi yang menyediakan perlengkapan tidur yang hangat, seperti selimut tebal dan kasur empuk.
Jika berkemah, gunakan sleeping bag untuk suhu dingin dan alas tidur yang mampu menahan dingin dari tanah.
Mengonsumsi makanan dan minuman hangat dapat membantu menghangatkan tubuh dari dalam.
Sup, teh panas, dan cokelat hangat adalah pilihan yang baik. Selain itu, bawa termos untuk menyimpan minuman hangat selama perjalanan.
Melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau jogging di sekitar penginapan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menghangatkan tubuh.
Namun, jangan terlalu berlebihan agar tidak kelelahan.
Jika memungkinkan, pilih akomodasi yang menyediakan pemanas ruangan. Beberapa penginapan kini sudah memiliki pemanas untuk kenyamanan tamu.
Alternatifnya, Anda bisa membawa pemanas portabel yang aman untuk di dalam ruangan.
Dengan mengikuti tip di atas, Anda bisa menikmati keindahan alam negeri atas awan tanpa harus khawatir dengan hawa dingin yang ekstrim.
Persiapan yang matang adalah kunci untuk membuat perjalanan Anda tetap menyenangkan dan penuh kenangan indah.*** (Umi Uswatun Hasanah)