SERAYUNEWS – Sejumlah metode latihan bisa Anda pilih untuk meningkatkan kecepatan perihal lari. Bahkan, beberapa di antaranya memakai cara sederhana tanpa bantuan alat.
Bagi yang ingin meningkatkan kecepatannya dalam berlari, berikut serayunews.com sajikan tips dan latihannya. Nomor 3 penting untuk kita ketahui!
Sebelum lari, pastikan cukup cairan. Menjaga tubuh terhidrasi akan mendorong beberapa hal baik.
Cairan yang cukup akan menjaga denyut jantung dan suhu tubuh tak mengalami peningkatan secara berlebihan.
Selain itu, hal tersebut juga menambah konsentrasi selama lari dan menstimulasi daya tahan tubuh.
Minuman yang sebaiknya kamu konsumsi adalah kopi, air kelapa, dan air lemon madu. Agar manfaat maksimal, pastikan tak ada tambahan gula, sirup, atau pemanis buatan.
Kafein dalam kopi bisa mendorong energi. Kemudian, air kelapa bisa membantu pergantian elektrolit yang hilang saat lari. Selanjutnya, perpaduan sari lemon dan madu bisa menjaga energi serta hidrasi.
Sementara itu, apabila sudah mengetahui kecepatan berlari dan ingin meningkatkan kecepatannya, inilah 5 caranya.
Cara pertama untuk meningkatkan kecepatan ialah strength training. Manfaat lain dari latihan kekuatan ini mampu melatih daya kuat tubuh manusia.
Semakin kuat daya tubuh seseorang, nantinya akan semakin mudah dalam menggerakkan anggota tubuh, termasuk bagian kaki sebagai alat utama berlari.
Cara kedua adalah lari interval. Metode ini sangat populer karena sering pelari gunakan untuk meningkatkan kecepatan. Lari interval sebaiknya dilakukan di lintasan olahraga lari.
Sebagian besar pelari, latihan ini menjadi momok menakutkan. Bagaimana tidak, latihan ini membutuhkan energi yang besar dan harus secara bertahap.
Namun, latihan interval dapat membantu meningkatkan kecepatan lari dengan secara bertahap, dengan meningkatkan efisiensi tubuh dalam membersihkan asam laktat dari otot. Artinya, seiring waktu, Anda akan dapat berlari lebih cepat lebih lama.
Untuk memulainya, ukur detak jantung. Seharusnya, detak berada di bawah 120 BPM sebelum mulai olahraga lari. langkah kedua yakni mengatur stopwatch.
Lalu, lakukan sprint 95 persen dari upaya maksimal, menempuh jarak 200 meter di lintasan sebelum berhenti.
Setelah itu, tunggu dan pulihkan sampai dengan detak jantung Anda turun di bawah 120 BPM. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang.
Berikutnya, pilih sepatu dan perlengkapan lari yang ringan menjadi hal penting untuk pelari ketahui. Singkirkan beban apapun yang bisa menghambat berlari, solusinya yaitu menggunakan sepatu ringan dan alat lari yang tepat.
Mengapa demikian? Sepatu lari yang ringan berbeda dengan sepatu kets biasa. Khususnya dalam olahraga atletik, Anda harus menggunakan sepatu yang dinamakan spikes.
Keempat, tambahkan latihan sprint ke dalam lari jarak jauh. Cara Ini sangat bermanfaat bagi pelari maraton jarak jauh atau ultramaraton secara bertahap meningkatkan kecepatan lari per kilometer.
Sebagai contoh, apabila Anda telah mengukur bahwa kecepatan lari mencapai rata-rata enam menit per kilometer, coba dan tingkatkan kecepatan di menit terakhir setiap kilometer sampai dengan mencapai rata-rata.
Terakhir, lakukan skipping dengan rutin. Lompat tali memainkan peran besar hingga menjadi pelari yang lebih cepat.
Bukan tanpa alasan, dalam gerakan lompat tali, setiap pelari wajib untuk menggerakkan kaki dengan cepat sambil menjaga inti dan tubuh bagian atas tetap kuat.
Kaki yang bergerak lebih cepat dapat menjadikan pelari lebih cepat. Selain itu, melompat-lompat juga membantu melatih otot-otot cepat.
Demikian, 5 cara untuk meningkatkan kecepatan berlari. Urutan ketiga menjadi hal yang penting agar mengurangi hambatan dalam berlatih. Selamat mencoba!
***