SERAYUNEWS-Aktivitas vulkanik Gunung Slamet sempat mengalami peningkatan. Kendati demikian berdasarkan laporan pada Minggu (1/12/2024) aktivitas gunung tersebut cenderung kembali normal, sehingga masyarakat diminta tetap tenang.
Pengelola Pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Syaiful Amri ketika dikonfirmasi serayunews.com, Minggu (1/12/2024) malam mengatakan peningkatan aktivitas vulkanik terjadi pada Kamis (28/11/2024).
“Data tersebut diperoleh dari seismogram yang ada di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang,” terangnya.
Namun menurutnya selanjutnya aktivitas tersebut berangsur-angsur normal. Saat ini status Gunung Slamet masih dalam status waspada 2.
Gunungapi Slamet adalah gunungapi strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncaknya 3432 mdpl. Secara administratif terletak dalam lima kabupaten, yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis berada pada posisi 7° 14.30′ LS dan 109° 12.30′ BT. Gunungapi Slamet dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) yang berada di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam releasnya mengatakan Potensi ancaman bahaya G. Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 km. Hujan abu dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 29 November 2024 serta potensi ancaman bahayanya, aktivitas vulkanik G. Slamet masih berada pada Level II (Waspada).
Pihaknya memberikan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak G. Slamet.
Selanjutnya pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Slamet oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Slamet diharap tenang tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas G. Slamet dan agar mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten,” imbuhnya.