Banyumas, serayunews.com
Momentum HUT PDI Perjuangan sekaligus HUT Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri pada Senin (23/1/2023), dijadikan momen untuk mengajak masyarakat Banyumas hidup sehat.
“Hari ini kita mensosialisasikan hidup sehat dengan menggelar makan bergizi bersama ibu dan balita. Ibu dan anak-anak harus hidup sehat, anak-anak ini penerus bangsa dan dari kecil asupan gizinya harus tercukupi,” katanya.
Menurut anggota Komisi IV DPR RI ini, makanan bergizi tidak harus mahal dan keluarga sederhana sekalipun bisa untuk mencukupinya. Misalnya dengan menanami pekarangan rumah dengan tanaman sayur, untuk lauk, tahu dan tempe juga memiliki kandungan gizi yang baik.
“Zaman saya kecil dulu bahkan tidak pernah minum susu, karena saya memang tidak suka. Sehingga tidak harus mahal-mahal untuk memenuhi kebutuhan gizi,” tutur wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini.
Baca juga: [insert page=’hut-ketum-pdi-perjuangan-pelopori-peduli-ibu-hamil-dan-cegah-stunting’ display=’link’ inline]
Pada acara tersebut, Sunarna juga mengundang bapak-bapak, sebab menurutnya, sebagai kepala keluarga, seorang bapak harus memahami kebutuhan gizi anak istrinya. Seorang kepala keluarga juga harus sehat, supaya bisa memenuhi kewajibannya mencari nafkah.
Terkait kasus stunting, Sunarna menyebut sudah banyak program pencegahan yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah. Semua program tersebut bertujuan untuk mengeliminasi stunting. Hanya saja, masyarakat tetap harus sering diingatkan tentang perilaku hidup sehat.
Mantan Bupati Klaten dua periode ini mengatakan, edukasi harus dilakukan secara terus-menerus. Ia mengimbau kepada pemerintah daerah, agar dalam proses pernikahan juga dilakukan sosialisasi tentang hidup sehat, bagaimana menjaga ibu hamil, menjaga balita, sehingga pasangan yang baru menikah mempunyai bekal pengetahuan hidup sehat yang cukup.
Dalam acara tersebut, Sunarna meracik hidangan soto dan memberikannya kepada seorang ibu, Fatimah. Soto merupakan makanan sehat, karena banyak mengandung sayur serta daging ataupun ayam.
“Ini juga edukasi kepada para bapak, supaya lebih memperhatikan asupan gizi anak-istrinya,” tuturnya.
Sementara itu, Fatimah yang menerima semangkok soto serta bingkisan dari Sunarna mengatakan, jika selama ini dalam memasak makanan untuk keluarga ia seringkali tidak memperhatikan kandungan gizinya. Bahan makanan yang ada, asal dimasak saja. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Sunarna, ia mengatakan, akan mulai memperhatikan gizi keluarganya.
“Makanan bergizi tidak harus mahal kata Pak Sunarna, asalkan bersih, dicuci dulu dan dimasak dengan benar, tidak terlalu matang karena bisa menghanguskan kadungan gizinya,” ucap Fatimah.
