Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menyampaikan prediksi itu, berdasarkan catatan dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Selasa (12/3/2024).
SERAYUNEWS– Angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga mengakibatkan objek wisata kolam renang Pancuran Ciblon yang ada di Desa Bobotsari Kecamatan Bobotsari porak poranda. Pasalnya sejumlah pohon yang ada di kawasan wisata itu roboh diterjang angin.
“Akibatnya kawasan wisata ini rusak berantakan. Satu buah pohon beringin besar roboh menimpa dua bangunan kios dan juga merusak pinggiran kolam renang. Angin kencang juga membuat atap di kios dan sejumlah bangunan di objek wisata ini lepas. Peristiwa tersebut terjadi Selasa (12/3/2024),” kata Manager Operasional Pancuran Ciblon, Gunadi, Rabu (13/3/2024).
Untung saja objek wisata tersebut tutup karena memasuki bulan Ramadan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta. Pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, petugas BPBD Purbalingga Rabu (13/3/2024) pagi hingga siang diterjunkan untuk melakukan assesmen. Mereka menyingkirkan pohon beringin besar yang tumbang dan menimpa sejumlah bangunan di Pancuran Ciblon.
“Pohon beringin yang tumbang di kawasan wisata itu sudah kami bersihkan. Memang ada sebagian bangunan yang rusak tertimpa pohon. Perlua adanya perbaikan,” kata Ketua Pelaksana BPBD Purbalingga Prayitno.
Seperti diberitakan, Angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga, di awal bulan Ramadan, Selasa (12/3/2024) menyebabkan pohon tumbang dan listrik padam. Sejumlah rumah milik warga juga rusak karena tertimpa pohon. Tim BPBD Purbalingga juga telah melakukan evakuasi pohon tumbang akibat angin kencang yang melanda wilayah itu. Evakuasi dilaksanakan di 8 lokasi yang terdampak pohon tumbang tersebut.
Sebelumnya, angin kencang memang terjadi di sebagian wilayah eks Karesiden Banyumas. Kemudian, berdasarkan pantauan BMKG, kondisi angin masih berpotensi terjadi sampai beberapa hari ke depan. Tidak hanya angin kencang, namun hujan dengan intensitas sedang sampai lebat, kemungkinan juga masih akan terjadi.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menyampaikan prediksi itu, berdasarkan catatan dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Selasa (12/3/2024).
Dinamika atmosfer yang terjadi dan embusan angin kencang, karena pengaruh beberapa hal. Pertama, aktifnya MJO di wilayah Indonesia.
Aktivitas Monsun Asia, berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator. Termasuk sekitar wilayah Jawa Tengah. Kemudian aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator, di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jawa Tengah.