SERAYUNEWS – Kumpulan bacaan doa naik kendaraan sebelum perjalanan jauh mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Mudik adalah tradisi yang erat kaitannya dengan momen libur panjang. Biasanya dilakukan saat Idul Fitri dan akhir tahun.
Dalam agama Islam, setiap perjalanan, termasuk mudik, sebaiknya diawali dengan doa agar perjalanan berjalan lancar dan aman. Semua mengharapkan saat perjalanan dalam lindungan Allah SWT.
Berdoa sebelum melakukan perjalanan adalah wujud syukur kepada Allah SWT dan bentuk permohonan perlindungan.
Doa juga menjadi sarana untuk menghadirkan ketenangan hati dan menghilangkan rasa khawatir selama perjalanan.
Rasulullah SAW mencontohkan umatnya untuk senantiasa berdoa, termasuk ketika menaiki kendaraan.
Berikut ini beberapa bacaan doa naik kendaraan yang dapat diamalkan sebelum memulai perjalanan jauh:
Doa ini diajarkan Rasulullah SAW ketika hendak bepergian dengan menggunakan kendaraan:
Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniina. Wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
Artinya:
“Mahasuci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (QS. Az-Zukhruf: 13–14)
Dikutip dari buku Doa & Zikir Mustajab untuk Muslimah tulisan H. Muhammad Rahmatullah, Abdullah bin Sarjis berkata bahwa apabila Rasulullah melakukan perjalanan jauh, beliau berdoa,
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Arab latin: Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta.” (HR Tirmidzi)
Pada riwayat lain yang termuat dalam Kitab Sunan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i dengan sanad yang sahih, dari Ali bin Rabi’ah, sahabat Ali bin Abi Thalib membaca basmalah ketika naik kendaraan. Lalu, ketika telah duduk, dia membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Arab latin: Alhamdulillaahilladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin, wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun
Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang menundukkan semua ini kepada kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Supaya perjalanan mudik terasa lebih berkah dan aman, umat Islam dianjurkan untuk menjaga beberapa adab berikut:
Pastikan niat perjalanan adalah untuk tujuan yang baik, seperti bersilaturahmi dengan keluarga.
Sebutkan nama Allah dengan membaca Bismillah sebelum memulai perjalanan.
Pastikan kendaraan dalam kondisi baik agar perjalanan aman.
Membaca doa-doa ringan, seperti tasbih, tahmid, dan istighfar untuk mengisi perjalanan.
Dengan berdoa, kita menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dan memohon keselamatan serta kelancaran dalam perjalanan.
Semoga perjalanan mudik Anda pada libur Nataru ini penuh berkah, lancar, dan selalu dalam lindungan-Nya.
***