SERAYUNEWS- Berikut ini informasi tentang bahan untuk membuat Yu Sheng, salad khas Imlek.
Di balik tampilan penuh warna, setiap bahan dalam pembuatan yu sheng memiliki arti tertentu yang melambangkan keberuntungan, kesejahteraan, dan harapan baik untuk tahun yang baru.
Kemudian, apa saja bahan yang Anda perlukan untuk membuat salad ini? Simak di bawah ini.
Yu sheng bukan hanya sekadar hidangan salad, tetapi simbol dari tradisi dan harapan baru. Setiap bahan dalam pembuatan yu sheng memiliki makna yang mendalam.
Secara keseluruhan, hidangan ini menggambarkan harapan akan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan yang melimpah di tahun baru.
Mengangkat bahan-bahan salad ini dengan penuh semangat menjadi sebuah ritual yang penuh makna, yang membawa harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh keluarga.
Ikan salmon mentah adalah bahan utama dalam yu sheng. Ikan ini melambangkan kelimpahan dan rezeki yang berlimpah.
Dalam budaya Tionghoa, ikan juga sering dihubungkan dengan kata yu yang berarti kelimpahan. Jadi, ikan dalam yu sheng adalah simbol dari keberuntungan finansial yang berkelanjutan.
Potongan tipis lobak putih menjadi bahan utama dalam salad ini. Lobak memiliki warna putih yang melambangkan kemurnian dan keberuntungan.
Dalam tradisi Tionghoa, lobak juga membawa keberuntungan dalam usaha dan usaha yang baru.
Parutan wortel juga menjadi bahan yang tidak boleh terlewatkan. Wortel juga simbol keberuntungan dalam pekerjaan dan usaha yang sedang dijalani.
Warna cerah melambangkan harapan akan kesuksesan dan kebahagiaan yang akan datang di tahun yang baru.
Daun selada digunakan untuk memberikan kesegaran pada yu sheng. Selain rasa renyah, daun selada juga mewakili keberuntungan dan kedamaian yang akan datang. Keberadaan selada menambah keseimbangan pada hidangan ini.
Sementara itu, kacang tanah goreng memberikan rasa gurih dan tekstur yang lebih renyah. Kacang tanah dalam tradisi Tionghoa sering berkaitan dengan harapan akan kekayaan dan kesejahteraan.
Biji-bijan dalam yu sheng melambangkan kemakmuran dan kelimpahan. Warna putih dan hitam pada biji bijan juga mengingatkan akan keseimbangan dalam kehidupan.
Saos plum manis memberikan rasa asam manis yang khas pada yu sheng. Saus ini tidak hanya menambah cita rasa, tetapi juga melambangkan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan.
Tak lupa, potong-potong jeruk mandarin dan sajikan dalam yu sheng. Jeruk mandarin adalah simbol dari rezeki yang melimpah, kemakmuran, dan keberuntungan dalam tahun yang baru.
Penyajian yu sheng juga tak kalah penting karena diyakini membawa berkah.
Masukkan semua bahan ke dalam mangkuk besar. Kemudian, biasanya keluarga atau tamu yang hadir akan mengangkat bahan-bahan tersebut dengan sumpit dan mengaduk secara bersamaan.
Mereka mengaduknya sambil mengucapkan harapan-harapan baik untuk tahun yang baru.
Proses ini disebut Lo Hei, yang dalam bahasa Kanton berarti mengangkat dan mendongkrak.
Semakin tinggi bahan-bahan tersebut terangkat, semakin besar harapan agar rezeki dan keberuntungan datang dengan berlimpah.
Dengan semua simbolisme di dalamnya, tidak heran jika yu sheng menjadi hidangan yang sangat dinanti-nanti selama perayaan Imlek.
Selain sebagai sajian lezat yang menyegarkan, yu sheng juga mengingatkan kita untuk selalu berusaha agar setiap langkah di tahun baru penuh dengan keberuntungan dan kesuksesan.***