SERAYUNEWS – Gaji dari Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya banyak disorot setelah ia resmi diangkat sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi telah menunjuk Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
Penunjukan ini diumumkan melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 yang diterbitkan pada 7 Februari 2025.
Dengan keputusan ini, Novi Helmy Prasetya menggantikan Wahyu Suparyono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama sejak September 2024.
Sebagai pemimpin baru di Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya diberikan tanggung jawab besar untuk mengelola sektor logistik dan distribusi bahan pangan di Indonesia.
Bulog sendiri memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional, termasuk memastikan ketersediaan beras serta stabilitas harga di pasaran.
Salah satu tugas terdekat yang diembannya adalah memastikan penyerapan tiga juta ton gabah dari para petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp39 triliun guna mendukung program penyerapan beras lokal ini selama periode Februari hingga April 2025.
Sebelum menduduki jabatan ini, Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya memiliki pengalaman panjang di dunia militer.
Pada 21 Februari 2024, ia menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI, sebuah posisi strategis dalam struktur militer Indonesia.
Sebelumnya, ia pernah dipercaya sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, yang bertanggung jawab atas wilayah Aceh.
Sepanjang kariernya, Novi Helmy juga pernah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad, Asisten Personel Kogabwilhan III, Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta, Komandan Korem 061/Suryakancana, serta Komandan Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada tahun 2013.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan atau annual report dari Perum Bulog tahu 2025, dicantumkan bahwa gaji Direktur Utama atau Dirut mencapai Rp284 juta per bulannya.
Sedangkan untuk gaji dari anggota Direksi lainnya sebanyak 85% dari gaji Direktur Utama.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2023 mencatat total harta kekayaan Novi Helmy Prasetya sebesar Rp6,84 miliar.
Mayoritas aset yang dimilikinya berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp6.088.000.000. Properti yang dimilikinya tersebar di berbagai wilayah, termasuk:
Selain aset properti, Novi Helmy Prasetya juga memiliki kendaraan dengan total nilai Rp422.500.000 yang terdiri dari:
Aset lainnya yang dilaporkan meliputi harta bergerak senilai Rp325.000.000 dan kas serta setara kas sebesar Rp11.790.783.
Berdasarkan laporan yang disampaikan, Novi Helmy tidak memiliki utang yang tercatat dalam LHKPN.
Dengan pengalaman panjang di dunia militer dan kepemimpinan yang telah teruji di berbagai posisi strategis, Novi Helmy Prasetya diharapkan mampu membawa Bulog ke arah yang lebih baik dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Tantangan utama yang dihadapinya mencakup peningkatan efisiensi distribusi beras, optimalisasi program penyerapan hasil pertanian dalam negeri, serta menjaga stabilitas harga di tengah fluktuasi pasar global.
Sebagai Direktur Utama Bulog, Novi Helmy juga dituntut untuk berinovasi dalam pengelolaan logistik dan memperkuat sistem distribusi bahan pangan agar lebih efektif dan transparan.
Dengan alokasi anggaran yang besar dari pemerintah, diharapkan kebijakan yang diterapkannya dapat memberikan manfaat langsung bagi petani serta masyarakat luas.
Ke depan, publik akan menantikan bagaimana strategi yang akan diimplementasikan oleh Novi Helmy Prasetya dalam memimpin Bulog agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan ketahanan pangan Indonesia.
***