SERAYUNEWS – Patrick Kluivert tengah menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia.
Bukan karena prestasinya, tetapi akibat debutnya yang kurang memuaskan sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia pada Kamis, 20 Maret 2025, Timna harus menerima kenyataan pahit dengan kekalahan telak 1-5 di Sydney Football Stadium.
Hasil ini memicu reaksi keras dari para penggemar sepak bola Tanah Air.
Tagar #KluivertOut pun ramai beredar di media sosial dimana ini menunjukkan kekecewaan terhadap performa Timnas di bawah pelatih asal Belanda ini.
Di tengah gelombang kritik tersebut, banyak pula yang penasaran dengan durasi kontrak Kluivert bersama Timnas Indonesia dan sejauh mana ia akan diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya itu.
Patrick Kluivert resmi diumumkan sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada Rabu, 8 Januari 2025 oleh PSSI.
Ia ditunjuk untuk menggantikan Shin Tae-yong, yang sebelumnya sukses membawa Indonesia melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebelum akhirnya tidak lagi diperpanjang kontraknya oleh PSSI.
Kluivert menandatangani kontrak dengan durasi dua tahun, yang berarti ia akan menangani Timnas hingga Januari 2027.
Namun, terdapat opsi perpanjangan jika kinerjanya dianggap memenuhi ekspektasi federasi sepak bola Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya, Kluivert tidak bekerja sendiri.
Ia didukung dua kompatriotnya asal Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat, yang bertindak sebagai asisten pelatih.
Harapan besar sempat disematkan pada Kluivert saat pertama kali ditunjuk sebagai pelatih. Namun, kenyataan berkata lain.
Dalam laga debutnya melawan Australia di matchday ketujuh Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia harus mengalami kekalahan telak.
Babak pertama berlangsung berat bagi Timnas Garuda, di mana gawang yang dikawal Maarten Paes harus kebobolan tiga gol oleh Martin Boyle, Nishan Velupillay, dan Jackson Irvine.
Skor 3-0 untuk keunggulan Australia bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, keadaan semakin memburuk. Lewis Miller menambah keunggulan bagi Socceroos, diikuti gol kedua dari Jackson Irvine, membuat skor melebar menjadi 5-0.
Indonesia hanya mampu mencetak satu gol hiburan melalui Ole Romeny, namun itu tidak cukup untuk menyelamatkan Timnas dari kekalahan besar.
Kekalahan dengan margin besar ini tentu menjadi pukulan berat bagi Kluivert, yang kini berada di bawah tekanan besar untuk segera membawa perubahan di Timnas Indonesia.
Dengan hasil yang mengecewakan ini, pertanyaan besar muncul: Apakah Patrick Kluivert bisa bertahan hingga kontraknya berakhir?
Kinerja Kluivert tentu akan terus dipantau oleh PSSI dan para penggemar sepak bola Indonesia.
Masih ada kesempatan bagi Kluivert untuk membuktikan kualitasnya, terutama di laga berikutnya melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Jika hasil buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin evaluasi lebih cepat dilakukan oleh PSSI.
Namun, jika ia mampu membawa Indonesia bangkit dan meraih hasil positif di laga-laga mendatang, opsi perpanjangan kontrak masih bisa menjadi kemungkinan.
Kini, semua mata tertuju pada sosoknya. Lantas, apakah Kluivert bisa membawa Timnas Indonesia bangkit? Atau justru posisinya semakin terancam? Kita tunggu saja kelanjutannya.***