Warga Nusawungu Kreasikan Pohon Akar
Dari satu kuburan ke kuburan yang lain, Suprapto berburu pohon beringin yang akan di jadikan tanaman hias. Sampai sampai, Suprapto pernah dijuluki orang aneh di Desanya. Pasalnya, pohon besar yang dianggap angker oleh warga justru Ia tebang dan dijadikan tanaman unik. Suprapto menjelaskan, sebelum menebang pohon, Ia sudah memiliki desain dari apa yang akan dibuatnya nanti.
“Satu pohon beringin dibuat beberapa tanaman akar, ukuran dan bentuknya harus di desain terlebih dahulu. Hal itu juga untuk menentukan besar kecil atau panjang pendeknya potongan setelah menebang,” jelas Suprapto.
Sambil sesekali merapihkan rambut panjangnya yang mulai beruban, Ia kembali bercerita. Menurutnya, proses pembuatan satu rumpun tanaman akar tidaklah mudah. Ia menggunakan mobil derek untuk mengatur posisi dan merangkai akar atau dahan yang akan dijadikan tanaman akar. Sebuah tanaman akar kreasinya, dirancang olehnya agar akar tidak menembus ke tanah. di bawah satu rumpun tanaman akar tersebut tanahnya di ikat dan dilapisi karung goni. Mengenai daun yang tumbuh di antara ranting yang sudah dibentuk, juga memerlukan perlakukan khusus.
“Daun tersebut dipasang dan tetap hidup karena cara pemotongan akar yang khusus,” ungkapnya
Suprapto tidak mematok harga khusus untuk satu rumpun atau satu pohon tanaman akar kreasinya. Menurutnya, harga dari sebuah karya seni tidak ditentukan dari ukurannya.
Ia menuturkan, biasanya satu tanaman akar ditawar oleh calon pembeli berkisar sepuluh juta ke atas. Meski hobi dan kreasi uniknya dari menebang pohon, Ia tidak serta merta merusak alam.
“Hanya pohon yang dikeramatkan atau dianggap angker yang Ia jadikan tanaman akar. Tujuannya, untuk mengurangi pemahaman masyarakat yang menyalahgunakan pohon untuk pemujaan atau ritual tertentu,” pungkasnya.(SN)