Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Cilacap, melalui Kepala Bidang Kawasan Permukiman Kusnadi menyampaikan, bahwa lampu penerangan tersebut dinyalakan kembali dengan sejumlah pertimbangan dan masukan dari masyarakat.
“Banyak masukan dari warga dan kelompok masyarakat, serta belakang ini terkait Covid-19 cenderung menurun, dan sudah banyak yang divaksin serta masyarakat sadar protokol kesehatan, awalnya lampu dimatikan untuk menghindari kerumunan,” ujar Kusnadi, Senin (19/04).
Selain itu, menurut Kusnadi, pihaknya juga mempertimbangkan dengan momentum Ramadhan dan lebaran Idul Fitri yang dinanti masyarakat. Sehingga lampu penerangan jalan dan lampu taman kembali dinyalakan untuk keindahan kota.
“Namun kalau dalam perkembangannya masih tetap mengundang kerumunan yang berakibat pada peningkatan Covid, ya apa boleh buat kita kembalikan lagi (padamkan),” ujarnya.
Ia menambahkan, jika lampu dinyalakan dalam rangka keindahan kota dan keamanan masyarakat, namun disisi lain harapannya setelah dinyalakan masyarakat sadar dan tidak lagi berkerumun. Serta diminta untuk saling menjaga karena situasi masih dalam pandemi Covid-19.
Menurut Kusnadi, Alun-alun Cilacap masih menjadi prioritas dan pemantauan petugas, karena dikhawatirkan menjadi pusat kerumunan terutama anak-anak maupun keluarga kecil, karena disana terdapat perkumpulan banyak pedagang.
“Selama bulan puasa ini kita evaluasi seperti apa, setiap minggu kita juga memantau keliling pada malam hari, ya sejauh ini kita melihat seperti di Jalan S Parman, Katamso, Suprapto, aktivitas masih wajar saja, tidak timbulkan kerumunan,” ujarnya.
Ia menambahkan, alun-alun Kecamatan secara keseluruhan sudah menyala, beberapa taman yang dimatikan juga sudah menyala, termasuk seluruh jalan protokol Cilacap. Sedangkan sebagian lampu yang rusak, pihaknya langsung memperbaikinya.
“Meski lampu dimatikan, tidak sampai menimbulkan kriminalitas, hanya saja kita mendapat laporan adanya kasus kecelakaan di wilayah Sleko,” ujarnya.