SERAYUNEWS – Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya warisan ragam budaya, adat dan tradisi. Salah satunya adalah senjata tajam, keris.
Keris merupakan benda pusaka yang biasanya di miliki oleh kaum bangsawan, kerajaan, pendekar dan patih dan masih lestari hingga kini.
Pada 2005 silam, keris dapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Menilik dari asal-usulnya, keris tertua yang berhasil di identifikasi pada seluruh belahan dunia berasal dari Indonesia, yakni Kris of Knaud.
Pusaka ini biasa di sebut Keris Knaud yang berumur lebih dari 600 tahun. Namun, benda pusaka ini tidak berada di Indonesia, melainkan di Belanda.
Seorang traveler asal Indonesia bernama Leonardo Edwin, melalui akun TikTok pribadinya @leo_edw pada Selasa (24/10/2023), membagikan sebuah perjalanannya mengunjungi tempat menyimpan keris tertua di dunia tersebut.
“Keris tertua di dunia yang berumur 600 tahun kok malah ada di Belanda? Di Indonesia ada yg setua ini gak ya?” tulisnya dalam keterangan caption, di kutip serayunews.com Rabu (25/10/2023).
Tempat itu bernama Tropen Museum, Royal Tropical Institute, kota Amsterdam, Belanda. Sejak 2003 telah di pamerkan kepada para pengunjung untuk melihat bentuk indah dari Keris Knaud.
Selanjutnya, Tropen Musuem memiliki bangunan klasik tetapi modern yang terdiri dari tiga lantai. Dalam sisi yang menunjukkan Keris Knaud, di jelaskan deskripsi yang menggambarkan asal-usul singkatnya.
Setelah di teliti, Kris of Knaud tercatat sebagai keris tertua di dunia berdasarkan angka pada tahun Jawa yaitu 1264 saka atau 1342 dalam Masehi yang terukir di bilah keris.
Artinya telah mencapai 681 tahun pada 2023 ini. Selain itu, terdapat pula ukiran tokoh Ramayana di permukaan bilah.
Pada abad ke-19, seorang pangeran Jawa bernama Sri Paku Alam V memberikan keris ini kepada paranormal dari Eropa ialah Charles Knaud, usai berhasil menyembuhkan sang pangeran (putranya) dari ilmu hitam.
Kemudian, Sri Paku Alam V yang merupakan Pangeran Jawa memberikan hadiah untuk Charles Knaud.***