SERAYUNEWS – Even sepuluh ribu lengger dipastikan siap digelar, Sabtu (22/06/2024). Berlokasi di Gor Satria, bakal tampil 10 ribu penari. Kegiatan ini bakal memecahkan rekor MURI, dengan penampilan kolosal paling banyak.
Kepada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Setia Rahendra menyampaikan, bahwa saat ini dipastikan sudah ada 10 ribu peserta, yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
“Sudah (sampai 10 ribu, red) , bahkan mungkin lebih,” katanya, Jumat (21/06/2024).
Penampilan 10 ribu penari lengger itu akan dipusatkan di lapangan Stadion Satria Purwokerto. Kegiatan tersebut bakal memecahkan rekor MURI, dengan penampilan penari kolosal terbanyak.
“Lokasinya nanti di lapangan Stadion Satria,” ujarnya.
Rencana awal, lokasi yang di pilih untuk menggelar kegiatan ini yakni kawasan Menara Teratai. Namun, atas berbagai pertimbangan, akhirnya dipindah ke kompleks GOR Satria Purwokerto.
Sesuai jadwal, pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB, dilakukan registrasi peserta. Penampilan tarian kolosal 10 ribu lengger bicara, dimulai pukul 16.00 WIB sampai 16.30 WIB.
Acara dilanjutkan dengan penampilan lighting show dan tarian fragmen Mapag Mangsa, pukul 19:32 WIB. Selanjutnya akan tampil gebyar penari lengger banyumasan.
Pukul 20:00 dilakukan penyerahan penghargaan rekor MURI. Sebelum akhir acara, akan tampil kolaborasi Maestro & Didik Nini Towok, menampilkan Tarian Sekar Gadung.
Diketahui, sepuluh ribu penarinya, terdiri dari pelajaran tingkat pelajar SD, SMP, SMA, sampai mahasiswa, perwakilan instansi dan OPD, serta masyarakat umum.
Penampilan sepuluh ribu penari lengger ini, akan menjadi yang pertama di Indonesia. Kegiatan ini juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, agar bisa mengenal dan melestarikan warisan budaya asli Banyumas.
Kesenian Lengger Banyumasan merupakan warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah Banyumas. Di daerah tersebut, mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani.
Kesenian ini memiliki sejarah yang mendalam dan mengakar dalam budaya masyarakat Banyumas. Namun hingga kini penciptanya masih tidak diketahui secara pasti karena Lengger berkembang begitu saja di tengah masyarakat.
Lengger Banyumasan berasal dari rakyat dan berkembang di lingkungan bawah, diperagakan dan dipertunjukkan oleh rakyat, serta dinikmati oleh rakyat itu sendiri.