SERAYUNEWS – Netizen kembali heboh oleh momen yang tidak terduga dalam sebuah aksi demonstrasi di SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang guru bimbingan konseling (BK), ML (25), bergandengan tangan dengan koordinator tim data sekolah, DK, saat memberikan klarifikasi kepada para siswa yang tengah melakukan aksi protes.
Peristiwa ini sontak mencuri perhatian warganet, bukan hanya karena isu dalam demo, tetapi juga karena interaksi kedua guru tersebut.
Aksi unjuk rasa para siswa SMA Negeri 1 Bukateja terpicu oleh kegagalan sekolah dalam menyelesaikan finalisasi data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Akibatnya, sebanyak 140 siswa tidak bisa mendaftar dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Para siswa yang merasa dirugikan membawa spanduk bertuliskan #perjuangkanhakkami dan #gagalsnbp, menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah.
Mereka kecewa karena harapan untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi pupus akibat kendala teknis yang dianggap sebagai bentuk kelalaian sekolah.
Ketua OSIS SMA 1 Bukateja, M. Nola Daradjatun, mengungkapkan bahwa kejadian ini sangat merugikan para siswa yang telah berjuang keras memperoleh nilai terbaik selama lima semester.
“Usaha kami selama ini, baik secara moral maupun materi, terasa sia-sia. Kami yakin ini kelalaian sekolah. Kami menuntut pihak sekolah untuk memberikan solusi, tetapi hingga saat ini masih belum ada kejelasan,” ujar Nola.
Selain para siswa, para orang tua juga turut merasakan kekecewaan yang mendalam. Mereka menilai sekolah telah lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya, sehingga menghambat masa depan anak-anak mereka.
Tidak hanya menuai kritik dari para siswa dan orang tua, netizen pun ramai memberikan tanggapan terkait kasus ini.
Sebagian besar dari mereka menyoroti kelalaian sekolah yang mengakibatkan para siswa kehilangan kesempatan untuk mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur SNBP.
“Pecat aja lah biar jera. Ini pihak sekolah SMA 1 Bukateja kenapa sih kok bisa ikut lalai sampai siswa eligible gagal ikut SNBP?” tulis akun TikTok @ortu/guru millenial.
Aksi bergandengan tangan antara ML dan DK menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen mempertanyakan hubungan keduanya.
Sementara netizen yang lain, menganggap tindakan tersebut kurang pantas dalam situasi resmi di lingkungan pendidikan.
“Saya kok malah fokus sama pegangan tangan yang nggak lepas-lepas itu,” komentar akun TikTok @MasR***.
“Itu Bu Guru sama Kepsek itu suaminya atau dia anaknya? Pegangannya bikin salfok,” tambah @BawangBo***.
Beberapa netizen lain menyoroti norma dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh tenaga pendidik di lingkungan sekolah.
“Kalau ada guru cewek, mending pegangan tangan sama guru cewek aja. Jangan laki-laki, itu bukan muhrim. Kelihatannya nggak sopan, apalagi dia seorang guru,” tulis @lintvishar***.
Hingga saat ini, Kepala SMAN 1 Bukateja, Purwito, belum memberikan pernyataan resmi terkait solusi atas permasalahan ini. Para siswa dan orang tua masih menunggu tindakan konkret dari pihak sekolah.***