Banyumas, serayunews.com
Danrem 071/WK, Kolonel Inf Yudha Airlangga mengungkapkan, penanaman tersebut merupakan wujud kolaborasi pihaknya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Banyumas.
“Ini adalah upaya bersama menghasilkan varietas padi yang bagus demi mengurangi angka stunting di Banyumas. Stunting di Banyumas mencapai kurang lebih 11 ribuan anak,” kata dia.
Padi Inpago merupakan hasil pengembangan benih padi varietas unggul baru. Padi itu merupakan hasil teknologi varietas unggul pada protein tinggi Inpago Unsoed Protani dan Teknologi Produksi Benih Bersertifikat. Produk tersebut bakal ditanam di lahan seluas satu hektar yang merupakan lahan percontohan padi kelompok tadi di Desa Banjarsari. Ketua proyek tersebut Dyah Susanti dan beranggotakan Prof Ir Totok Agung Dwi Haryanto. Mereka merupakan Dosen Program Studi Agroteknologi kbk Permuliaan Tanam.
“Varietas unggul baru padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani memiliki beragam keunggulan. Antara lain daya hasil tinggi kurang lebih 9 ton per hektar, tanaman pendek 91 cm, tahan rebah, tahan terhadap penyakit. Selain itu juga memiliki kandungan protein beras yang tinggi 9 – 13 persen, tekstur nasi pulen dan kandungan zat gizi Zn sebesar 27 ppm,” katanya.
Zat gizi Zn memberi dampak pada pertumbuhan anak. Dia mengatakan, Padi Inpago Unsoed protani ini juga merupakan hasil seleksi persilangan padi yaitu Ciherang dengan G 39 atau padi gogo aromatik koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed yang berdaya hasil tinggi dan tahan kekeringan.