SERAYUNEWS – Meskipun sudah dilakukan penetapan hasil rekapitulasi, akan tetapi proses pemilihan umum belum berakhir. Saat ini, sedang memasuki tahapan perselisihan hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, kabar miring yang menerpa Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus terjadi di berbagai platform digital. Salah satunya, video di YoTube yang sudah ditonton hampir tujuh ribu kali, memuat narasi bahwa KPU sebenarnya telah menjual data negara yang bersifat rahasia ke pihak asing.
Adapun, isi narasinya ialah seperti ini.
“GEGER MALAM INI!!
KETUA KPU TERTANGKAP BASAH DEMI M3NANGKAN 02 KPU AKUI JUAL DATA RAHASIA NEG4R4 KE ASING
KUASA TUHAN !! ANGIN SEGAR BUAT ANIES || TERBONGKAR JUGA BOROK KPU SELAMA INI,”.
Selain menampilkan cuplikan gambar Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, terdapat pula rekaman pernyataan dari Pakar Telematika Roy Suryo dan pernyataan Pakar Politik Rocky Gerung dalam video tersebut. Konten selama delapan menit ini juga telah 241 pengguna YouTube sukai.
Lantas, benarkah KPU telah menjual data rahasia negara ke tangan asing termasuk seluruh data pada Pemilu tahun 2024? Temukan fakta sebenarnya pada artikel berikut ini.
Unggahan tersebut sama sekali tidak memperlihatkan pengakuan KPU RI, soal adanya penjualan data rahasia negara ke asing. Artinya, narasi yang tersemat pada judul channel YouTube itu dapat kita katakan sebagai sebuah hoaks.
Hampir mayoritas besar video tersebut nyatanya hanya mempersoalkan kerja sama KPU RI dengan Alibaba Cloud dalam pengelolaan server.
Meskipun demikian, kerja sama kedua belah pihak tersebut, pastinya tidak akan membuat data pemilih yang ada di Sirekap bocor maupun diperjualbelikan.
Hal tersebut, sebagaimana Menko Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam), Hadi Tjahjanto sampaikan usai Rapat Koordinasi Pengamanan Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pascapemilu 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa (19/03/2024).
Terlebih, tim AIS Kementerian Komunikasi dan dan Informatika (Kominfo) telah mengidentifikasi 274 isu hoaks. Sementara itu, pada kurun waktu yang hampir sama dalam Pemilu 2019 Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentifikasi sebanyak 714 isu hoaks.
Total, 92 persen kebisingan ruang digital lebih banyak terjadi karena kegiatan pendengung atau buzzer terhadap pelaksanaan pemungutan suara Pemilu serentak 2024.
Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya adalah video yang menarasikan KPU sudah menjual data rahasia negara dalam hal ini pemilih di Pemilu serentak tahun 2024, ke tangan asing adalah tidak benar alias hoaks.***