
SERAYUNEWS – The Game Awards 2025 kembali menjadi pusat perhatian dunia hiburan digital saat digelar di Peacock Theater, Los Angeles, Amerika Serikat.
Acara bergengsi yang dipandu oleh Geoff Keighley ini tidak hanya menghadirkan kejutan, tetapi juga menegaskan bagaimana industri game terus berkembang dengan inovasi dan kedalaman storytelling.
Tahun ini, persaingan menuju Game of the Year (GOTY) terasa lebih ketat daripada sebelumnya. Enam judul besar hadir sebagai nominasi utama: Clair Obscur: Expedition 33, Death Stranding 2: On The Beach, Donkey Kong Bananza, Hades II, Hollow Knight: Silksong, dan Kingdom Come: Deliverance II.
Masing-masing membawa warna berbeda, mulai dari kedalaman naratif ala Kojima, inovasi indie yang brilian, hingga kebangkitan franchise ikonik Nintendo.
Sambil menunggu siapa yang akhirnya merebut gelar GOTY, sejumlah kategori lain telah mengumumkan para pemenangnya.
Beberapa di antaranya bahkan menghadirkan kejutan manis, mengingat tingginya kualitas game yang bersaing tahun ini.
1. Best Independent Game
Clair Obscur: Expedition 33 (Sandfall Interactive/Kepler Interactive)
Game ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai karya indie yang fenomenal.
Dengan visual surealis dan mekanik pertarungan turn-based yang inovatif, tidak heran bila game ini berhasil mencuri perhatian para juri.
2. Best Debut Indie Game
Clair Obscur: Expedition 33 (Sandfall Interactive/Kepler Interactive)
Debut gemilang.
Gelar ganda untuk kategori indie menunjukkan bahwa Sandfall Interactive adalah studio baru yang patut mendapatkan sorotan besar ke depan.
3. Best Mobile Game
Umamusume: Pretty Derby (Cygames Inc.)
Game mobile ini berhasil mempertahankan hype globalnya.
Dengan kombinasi simulasi, balapan, dan karakter-karakter idol yang kuat, Umamusume kembali membuktikan daya tariknya di pasar mobile.
4. Best Action
Hades II (Supergiant Games)
Sekuel yang dinanti penggemar ini tidak mengecewakan.
Gameplay cepat, penulisan karakter yang kuat, serta elemen roguelike yang makin matang membuat Hades II pantas membawa pulang penghargaan ini.
5. Best Family
Donkey Kong Bananza (Nintendo EPD/Nintendo). Nintendo kembali menunjukkan dominasinya dalam kategori keluarga.
Donkey Kong Bananza menawarkan pengalaman hangat, menyenangkan, dan penuh nostalgia untuk pemain segala usia.
6. Best Adaptation
The Last of Us: Season 2 (HBO/PlayStation Productions). Adaptasi ini melanjutkan kesuksesan musim pertamanya.
Dengan kualitas akting yang kuat dan pengembangan cerita yang emosional, karya ini kembali memikat penonton sekaligus gamer.
7. Best Esports Game
Counter-Strike 2 (Valve)
Meski sempat menuai kritik saat rilis, CS2 kini menjelma menjadi ikon baru dalam ranah esports.
Pembaruan mekanik dan ekosistem kompetitif yang solid mengantarkannya meraih penghargaan ini.
8. Best Esports Athlete
Chovy – Jeong Ji-hoon (League of Legends)
Chovy kembali menunjukkan dominasinya sebagai salah satu mid-laner terbaik di dunia. Konsistensi performanya membuat ia layak meraih gelar ini.
9. Best Esports Team
Team Vitality – Counter-Strike 2
Dengan roster kuat dan strategi yang matang, Team Vitality berhasil mendominasi turnamen-turnamen besar sepanjang tahun.
Tahun 2025 menjadi bukti bahwa industri game semakin inklusif dan beragam.
Game indie seperti Clair Obscur berani menantang game AAA, sementara adaptasi serial.
Adapun seperti The Last of Us menunjukkan bahwa kolaborasi lintas media semakin penting.
Di sisi lain, game mobile kembali mendapat tempat terhormat, menegaskan bahwa pasar gaming kini tidak lagi bergantung pada platform konsol atau PC.
Tidak kalah penting, kategori esports menggarisbawahi bagaimana ranah kompetitif terus bergerak dinamis.
Kemenangan CS2 dan Chovy menggambarkan perkembangan ekosistem yang semakin profesional dan digandrungi generasi muda.
Dengan semua penghargaan tersebut, The Game Awards 2025 menjadi ajang refleksi bahwa game bukan sekadar hiburan, melainkan medium seni, budaya, dan teknologi yang terus berkembang.***