SERAYUNEWS-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga mengagendakan satu kali debat yang diikuti dua pasangan calon (paslon) di masa kampanye Pilkada Purbalingga 2024. Jadwal debat masih akan dibahas dan dikoordinasikan termasuk dengan tim kampanye masing-masing paslon.
Demikian disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga Catur Sigit Prasetyo kepada serayunews.com, usai Rapat Koordinasi Penetapan Pembatasan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Tahun 2024, di aula kantor KPU Purbalingga, Rabu (25/9/2024).
“Mengenai rincian pelaksanaan debat termasuk jadwal akan dimatangkan. Kemungkina di bulan November,” terangnya.
Terkait pelaksanaan debat yang hanya sekali tersebut, pihaknya menyesuaikan alokasi anggaran pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024. Dia menyampaikan, debat antar paslon masuk dalam tahapan kampanye. “Nanti anggota KPU Purbalingga secepatnya akan membahas detail persiapan dan pelaksanaan debat,” ungkapnya.
Debat tersebut diikuti dua paslon yang berkontestasi di Pilkada Purbalingga 2024. Masing-masing pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) dan Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas). KPU Purbalingga sebagai pelaksana akan mengundang panelis yang berasal dari kalangan akademisi. “Semua akan kami persiapkan secara detail, sehingga debat bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Mengenai metode kampanye yang dilaksanakan di masa kampanye Pilkada Purbalingga 2024, Catur mengatakan pihaknya mengagendakan masing-masing Paslon bisa melaksanakan satu kali kampanye yang masuk kategori rapat umum. Pesertanya maksimal 10000 orang.
“Ada juga rapat terbuka dan rapat terbatas. Ini pesertanya maksimal 300 orang. Bisa dilaksanakan lima kali dalam sehari di masa kampanye,” katanya lagi.
Seperti diketahui, Pasangan Tiwi-Hendra dan Fahmi-Dimas, jadi peserta Pilkada Purbalingga 2024. Pasangan Tiwi-Hendra memiliki nomor urut 1 usungan PDIP, PKB, PAN, PPP, Partai Nasdem, PSI dan Perindo.
Sedangkan pasangan Fahmi-Dimas memiliki nomor urut 2, usungan PKS, Gerindra, Golkar, Demokrat, Gelora, Partai Ummat dan Partai Bulan Bintang.