Banjarnegara, Serayunews.com
Pertandingan berjalan cukup sengit sejak wasit Nuryadi, membunyikan peluit tanda mulainya pertandingan. Sebagai tim tamu, Wonosobo langsung melakukan tekanan ke lini pertahanan tuan rumah. Namun melalui serangan balik, tuan rumah berhasil mengubah kedudukan menjadi 1-0 pada menit ke 5, melalui tendangan Tegar Andrianto yang memanfaatkan kemelut depan gawang dari tendangan sudut.
Tertinggal satu gol, Wonosobo terus melakukan tekanan. Gol balasan Wonosobo, Gema Ahmad Faozan di menit ke 31 yang memanfaatkan umpan silang dari sisi kiri pertahanan Banjarnegara. Kedudukan 1-1, bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, aksi jual beli serangan kembali terjadi. Banjarnegara kembali menjebol gawang Wonosobo, saat babak kedua baru berjalan 2 menit melalui Muhammad Ishaq. Sementara gol penyama kedudukan dari Wonosobo, dicetak oleh Ahmad Rifqi di menit ke 74. Kedudukan 2-2, bertahan hingga pertandingan usai.
Laga Derby Serumpun ini, berjalan cukup sengit dan cenderung keras. Hal ini dibuktikan dengan sang pengadil lapangan yang harus mengeluarkan 8 kartu kuning dan 1 kartu merah untuk kedua tim. Pemain tuan rumah Banjarnegara, mendapatkan ganjaran 5 kartu kuning, sementara tim tamu menerima 3 kartu yang satu di antaranya terpaksa dikeluarkan dari lapangan akibat akumulasi kartu kuning.
Pelatih Kepala Wonosobo, Hafizh Fajri, mengaku cukup puas dengan hasil ini. Meski bermain kandang, anak asuhnya tidak sampai kehilangan poin, meski secara permainan harusnya anak didiknya mampu meraih poin penuh.
“Anak-anak sudah berjuang sangat baik, namun kami tidak bisa merebut poin, tetapi kami cukup puas dengan pertandingan ini. Yang pasti dua laga kandang tentunya akan menjadi PR dan harus sapu bersih untuk bisa lolos ke Porprov XVI Jateng,” katanya.
Sementara itu, Pelatih kepala Banjarnegara, Bondan Wahyu mengatakan, jika para pemain sudah berjuang maskimal. Hanya saja banyak terjadi kesalahan di lapangan, sehingga Banjarnegara harus berbagi angka dengan Wonosobo.
“Mungkin karena ini laga perdana, sehingga para pemain masih demam panggung. Namun ini akan menjadi evaluasi tim untuk menghadapi dua laga sisa,” ujarnya.
Terkait dengan pertandingan yang cukup keras, dia menilai bahwa Derby Serumpun ini memang sarat akan gengsi. Sehingga pertandingan berlangsung keras dan harus ada 8 kartu yang keluar.
“Memang laga ini cukup keras, kami bisa memahami, semoga ke depan anak-bisa lebih tenang dan sapu bersih laga sisa untuk bisa lolos Porprov,” katanya.