Banjarnegara, serayunews.com
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, melihat perkembangan Covid 19 saat ini, besar kemungkinan DCF akan berlangsung secara terbuka. Namun hal tersebut masih perlu pembahasan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya pembatasan pengunjung atau lainnya.
“DFC itu kan biasanya ada panitia tersendiri. Kita juga masih harus melihat perkembangan kasus Covid-19, meski saat ini sudah ada kelonggaran untuk berbagai kegiatan tatap muka,” katanya.
Menurutnya, pembahasan yang berkaitan dengan DCF ini memang harus ada pembahasan sangat matang. Sebab dari pengalaman sebelumnya, jumlah pengunjung DCF ini mencapai ratusan ribu orang. Untuk itu butuh koordinasi bersama semua pihak, tidak hanya Pokdarwis, tetapi juga pihak TNI, Polri, dan semua pihak yang terlibat.
“Jika memang secara terbuka, kita tunggu saja, pasti ada kejutan. Kita memang masih merahasiakan ini sembari mempersiapkan dan menunggu perkembangan kasus Covid-19 secara nasional, termasuk waktu dan tanggal pelaksanaan,” ujarnya.
Seperti diketahui, seiring melandainya kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Desa Wisata Dieng akan kembali menggelar ritual budaya pemotongan rambut gimbal dalam kemasan DCF. Kegiatan ini rutin berlangsung setiap tahun, pada puncak musim kemarau dan sebagai bagian dari promosi wisata dataran tinggi di Banjarnegara tersebut.
Dari setiap kegiatan DCF, jumlah kunjungan bisa mencapai ratusan ribu, tidak hanya dari wisata lokal, tetapi juga nasional dan bahkan internasional. Berbagai kegiatan kesenian juga tampil dalam ajang ini, termasuk seni budaya lokal kawasan dataran tinggi tersebut.