Dikabarkan Condong pada Salah Satu Kandidat Sekda, Wabup Cilacap Beri Penjelasan

Selasa, 28 Desember 2021 pukul 21.25

Wabup Cilacap Syamsul Aulia Rachman buka suara terkait mencuatnya empat nama terkuat kandidat calon sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap. Wabup juga memberi penjelasan tentang kabar bahwa dirinya condong ke salah satu kandidat. Diketahui Sekda Cilacap Farid Ma’ruf akan memasuki masa pensiun pada April 2022 mendatang.

Cilacap, Serayunews.com

Adapun nama-nama tersebut yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Awaludin Murri, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Sumbowo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sadmoko Danardono, dan Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Budi Santosa.

Empat nama tersebut diketahui telah memenuhi syarat administrasi untuk dapat mengikuti seleksi calon sekda lantaran telah menduduki dua kali jabatan eselon 2 serta berusia di bawah 55 tahun.

Wabup pun menilai, bahwa keempat nama tersebut merupakan yang terbaik. Bahkan ia menyakini jika salah satu dari mereka nantinya dapat melaksanakan tugas semaksimal mungkin, jika memang dipercaya mengemban amanah sebagai sekda.

KPU Cilacap Buka Seleksi PPK Pilkada 2024, Simak Syarat dan Ketentuannya

sekitar 11 jam yang lalu

“Pada prinsipnya kami sama dengan bupati, beliau kebijakannya apa tentunya kami manut dan mendukungnya,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (28/12/2021).

Ketika ditanya terkait adanya kabar Wabup condong terhadap salah satu kandidat calon, ia menjelaskan, bahwa secara garis besar dirinya tidak condong apalagi menjagokan salah satu kandidat. Mengingat untuk menentukan seorang sekda harus melalui proses seleksi yang panjang, dengan melibatkan akademisi, BKD Provinsi, BKN serta Kemendagri.

“Kabar yang salah, kami sangat netral. Bahkan penentuannya bukan di kami namun proses seleksi,” tuturnya.

Lebih jauh Wabup menjelaskan, bahwa keempat nama tersebut merupakan sosok yang ia hormati. Mengingat mereka merupakan seniornya saat menjadi birokrat, serta merupakan senior di almamater Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) atau yang saat ini lebih dikenal dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).