Berdasarkan informasi yang dihimpun, hujan sudah turun sejak Sabtu siang dengan intensitas tinggi. Sekitar pukul 19.00 WIB, terdengar suara guguran tanah yang ternyata tebing setinggi 10 meter longsor dan membawa bagian dapur rumah milik Nihad.
Awalnya, hujan dengan intensitas tinggi ini hanya menggerus talud penahan tebing belakang rumah setinggi 2 meter. Namun hujan masih terus menggerus tanah hingga talud ambrol. Tidak adanya talud sebagai penahan membuat tebing akhirnya longsor.
Kalakhar BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono membenarkan adanya kejadian tersebut. Untuk sementara rumah milik Nihad yang dihuni oleh 2 Kepala Keluarga dengan 7 jiwa ini mengungsi di tempat saudara saat hujan mulai turun.
Hal ini dilakukan mengingat pondasi bagian belakang rumah Nihad juga sudah mulai menggantung akibat tergerus longsoran.
“Untuk sementara warga bersama dengan para relawan melakukan pembersihan material longsoran, termasuk dengan menutup tebing untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Sedangkan penghuni rumah kami sarankan untuk mengungsi saat hujan tiba,” katanya.