SERAYUNEWS – Tak terasa, saat ini sudah memasuki akhir bulan Agustus dan tinggal menghitung hari lagi menginjak September 2024. Artinya, kurang lebih empat bulan bakal berganti tahun yakni 2025 berdasarkan kalender Hijriah.
Melansir laman MUI, merujuk pada kitab Al-Jami’ Al-Kabir karya Imam As-Suyuthi, beliau mencantumkan doa akhir dan awal tahun dalam karyanya tersebut.
Selanjutnya, doa dalam kitab Imam As-Suyuthi tersebut ditambahkan lafz shalawat di awal kalimat oleh Mufti Batavia, Habib (Sayyid) Utsman bin Yahya.
Seperti kita ketahui, sebelumnya Pemerintah Indonesia sudah menetapkan 1 Muharam 1446 H jatuh pada 7 Juli 2024 melalui Sidang Isbat. Ketinggian hilal di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan penetapan ini.
Selanjutnya, Organisasi Islam Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Muharam 1446. Hal itu berdasarkan kriteria KHGT (Kalender Hijriah Global Tunggal).
Sedikit berbeda, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Muharam 1446 H jatuh pada 8 Juli 2024. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) nomor 002/SK/LF-PBNU/X/2022.
Selanjutnya, doa akhir tahun dibaca saat bertepatan dengan tanggal 31 Desember 2024 Masehi. Kemudian, doa awal tahun kita baca saat pergantian tahun, yakni 1 Januari 2025.
Sebelumnya pada saat Tahun Baru Islam, batas akhir membaca doa akhir tahun yaoti pada tanggal 6 Juli 2024 lalu.
Hal tersebut merujuk pada kalender Hijriah Kemenag RI, penetapan awal Tahun Baru Islam atau 1 Muharam adalah Minggu, 7 Juli 2024.
Jadi, umat Islam dapat membaca doa akhir tahun pada hari sebelumnya yakni 6 Juli 2024.
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُددٌ قَدْ أَقْبَل. أَسسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُققَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal’auna ‘alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqorribuni ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.”
Artinya, “Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَييَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ ممَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.”
Artinya, “Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertaubat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya,”.
Itulah doa awal tahun dan akhir tahun yang bisa kita amalkan. Sesaat lagi kita memasuki pergantian 2024. Mari perbanyak amalan baik meskipun, umat Muslim sudah merayakan Tahun Baru Islam.
Wallahu a’lam bis ash shawab
***