
SERAYUNEWS– Operasi pencarian korban tanah longsor Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara resmi dihentikan pada, Selasa (25/11/2025) sore. Bupati Banjarnegara beserta Tim SAR gabungan dan keluarga korban pun melakukan doa bersama dan tabur Bunga di lokasi bencana.
Kondisi hujan saat doa bersama dan tabur bunga di lokasi kejadian ini tidak menyurutkan langkah para keluarga korban, relawan, serta Tim SAR gabungan yang berada di lokasi bencana tanah longsor di Dusun Situkung Desa Pandanarum. Di atas tumpukan material tanah longsor, mereka berdiri melingkar, menundukkan kepala, menyatukan doa untuk para korban yang belum ditemukan.
Sebelum prosesi tabur bunga dimulai, seluruh peserta mengikuti doa bersama dan tahlil yang dipimpin Wakil Bupati Banjarnegara, KH Wakhid Jumlai. Seketika suasana haru menyelimuti area longsoran. Isak pelan terdengar berpadu dengan suara hujan yang jatuh. “Semoga seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” kata wakil bupati Banjarnegara Wakhid Jumali.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, yang turut hadir dalam prosesi tersebut, menyampaikan bahwa operasi pencarian telah berlangsung selama 10 hari. Masa pencarian sebelumnya dilakukan selama tujuh hari dan kemudian diperpanjang tiga hari lagi.
“Kami sudah berupaya maksimal. Kami juga telah bertemu dengan para keluarga korban, dan mereka sudah mengikhlaskan. Dengan berat hati, dan berbagai pertimbangan operasi harus ditutup hari ini,” kata Amalia.
Ia menambahkan, setelah penutupan operasi ini pemerintah daerah akan fokus pada penataan kawasan terdampak. Termasuk di dalamnya pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para keluarga yang kehilangan rumah akibat longsor.
“Kami ingin memastikan para penyintas bisa kembali hidup dengan aman dan layak. Pemulihan akan kami percepat,” ujarnya.
Di sisi lain, keikhlasan keluarga korban menjadi kekuatan tersendiri di tengah duka yang masih membekap. Ikhsan, salah satu warga yang kehilangan dua anggota keluarganya mengaku pasrah meski keduanya belum ditemukan hingga hari terakhir operasi.
“Ada dua keluarga saya yang belum ditemukan. Yakni nenek saya dan budhe. Tapi kami sekeluarga ikhlas. Yang penting, doa kami tidak pernah putus,” katanya.
Hingga operasi pencarian korban bencana ditutup, total ada 17 korban tanah longsor Pandanarum berhasil ditemukan, sementara 11 lainnya masih dinyatakan hilang. Prosesi tabur bunga sore itu menjadi penanda berakhirnya fase pencarian, sekaligus simbol penghormatan bagi mereka yang belum kembali.