SERAYUNEWS – Doa adalah salah satu kunci dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kadangkala ada selisih paham dengan orang lain, menghadapi kerasnya hati seseorang.
Ingin meluluhkan hati seseorang yang disukai dan lainnya. Salah satu cara untuk meluluhkan hati seseorang adalah membaca doa.
Menyelesaikan perselisihan dengan cara doa telah dianjurkan oleh sepupu sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib dalam pernyataannya berikut ini.
“Jika engkau sedang meluluhkan hati seseorang, maka luluhkanlah lewat doa.”
Seorang muslim dapat membaca doa Nabi untuk meluluhkan hati seseorang. Amalkan doa-doa untuk melembutkan hati yang keras.
Para nabi juga memanjatkan doa-doa untuk meluluhkan hati seseorang. Berikut ini kumpulan bacaan doa untuk meluluhkan hati seseorang.
Doa meluluhkan hati seseorang seperti Nabi Musa, tertuang dalam surat Thoha ayat 25 – 28.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Latin: Robbisy rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya:
“Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Nabi Sulaiman juga memanjatkan sebuah doa untuk meluluhkan hati. Doa ini tertuang dalam surat An-Naml ayat 30 – 31. Berikut ini bacaan doanya:
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ۙ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Latin: Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn
Artinya: “Sesungguhnya surat ini dari seseorang bernama Sulaiman, dan sesungguhnya (isinya) dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah kalian sombong kepadaku, tapi datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”
Menukil buku Setiap Doa Pasti Allah Kabulkan tulisan Abu Ezza, berikut doa Nabi Daud untuk meluluhkan hati seseorang.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Arab latin: Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika. Allaahumma sakhkhir lii … (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadiKka. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.
Artinya: “Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan aku hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan keculi karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah… (sebut nama orang yang dimaksud) padaku, sebagaimana Engkau telah menundukkan Fir’aun pada Musa AS. Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Engkau telah meluluhkan besi untuk Daud AD. Karena sungguh dia takkan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubu-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang.”
Itulah bacaan doa Nabi untuk meluluhkan hati seseorang yang dapat diamalkan seorang muslim.
***