“Kita ingin pemuda di Banjarnegara ini kreatif dan mandiri, termasuk jeli dalam menciptakan peluang. Untuk itu kami menggelar pelatihan kerajinan bambu bagi generasi muda yang ingin mandiri,” kata Ketua Kadin Banjarnegara Akhmad Fajar.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif dapat menjadi solusi di tengah kesuilitan ekonomi akibat pandemi Covid 19. Kerajinan bambu menjadi satu pilihan karena pohon ini banyak ditemui di berbagai penjuru Banjarnegara, sementara permintaan kerajinan ini cukup tinggi. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga ke mancanegara.
“Pemuda ini harus kreatif dan mau berwirausaha, untuk itu kami fasilitasi bagi mereka dengan pemanfaatan sumber daya yang ada. Para generasi muda ini dilatih terkait pengelolaan dan pengolahan bambu sebagai bahan utama membuat kerajinan,” katanya.
Menurut dia, pemanfaatan bambu di daerah itu masih cukup minim, sehingga perlu terus digiatkan agar memberi nilai tambah.
“Bambu di Banjarnegara ini cukup melimpah dan potensial jika dimanfaatkan dengan tepat dan kreatif, kami berharap para peserta mampu menyerap pelatihan ini agar lebih terampil,” kata dia.
Dalam pelatihan ini, Kadin Banjarnegara menggandeng perajin bambu yang ada di Desa Bantar, Kecamatan Mandiraja. Para peserta ini dilatih dari nol hingga menghasilkan karya beraneka bentuk kerajinan bambu.
“Mereka dilatih agar mampu menjadi pelaku usaha kreatif yang dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitarnya,” katanya.
Ia mengatakan, bambu jika dikelola dengan baik dan kreatif tidak akan kalah dibandingkan dengan kerajinan lain yang ada. Untuk itu, kreativitas harus terus ditingkatkan agar mampu meramaikan persaingan pasar nasional.
“Kita optimistis jika ditekuni sungguh-sungguh usaha kerajinan bambu di daerah akan berkembang seiring terbukanya pasar di sektor kerajinan,” ujarnya.
