Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan berdampak pada semua sektor usaha, tak menyurutkan DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah Komisariat Banyumas Raya untuk berbagi. Di bulan Ramadhan ini, REI Banyumas tetap berbagi ke panti asuhan dan masyarakat umum.
Purwokerto, Serayunews.com
Dalam program ‘REI Peduli, Mari Berbagi’, REI Banyumas kemarin mengunjungi Panti Asuhan Roudlotul Jannah di Kecamatan Patikraja. Dalam kunjungan tersebut REI Banyumas memberikan bantuan sembako cukup banyak yang bisa dipergunakan untuk 2 bulan kebutuhan sembako panti. Tak hanya itu, rombongan yang dipimpin Ketua REI Banyumas Raya, Said Muchsin, juga memberikan bantuan dana untuk operasional panti.
“Kita sudah terbiasa berbagi dan memang setiap tahun para anggota memberikan donasi khusus untuk kegiatan sosial. Pada bulan Ramadan ini, kita pilih mengunjungi panti asuhan yang di luar Kota Purwokerto, karena mungkin untuk panti yang di area kota sudah banyak yang berbagi,” kata Said, Sabtu (23/4/2022).
Dari program kegiatan bulan Ramadan tersebut, terkumpul donasi yang cukup banyak. Sehinga selain berbagi ke Panti Asuhan Roudlotul Jannah, REI Banyumas juga menyalurkan paket sembako lengkap untuuk keluarga yang kurang mampu melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan BFLS. Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai belasan juta.
“Kita memilih untuk membagikan paket sembako kepada keluarga yang kurang mampu, supaya kebutuhan pokok mereka tetap tercukupi menghadapi Lebaran. Terlebih saat harga-harga mulai naik, karena itu dalam paket sembako, kita sertakan juga barang kebutuhan yang sekarang harganya melonjak seperti minyak goreng,” tuturnya.
Lebih lanjut Said menjelaskan, REI sudah terbiasa terjun dalam berbagai kegiatan sosial. Ia mencontohkan, sebelum pandemi setiap tahun REI Banyumas memberikan bantuan bedah rumah bagi warga yang rumahnya kurang layak huni. Dalam satu tahun, ada 10-20 unit rumah yang dibantu melalui program tersebut, dengan nilai bantuan per rumah kisaran Rp5-10 juta.
“Untuk program bedah rumah ini, kita berkoordinasi dengan Pemkab Banyumas, karena mereka yang mempunyai data valid terkait rumah tidak layak huni. Kita survey keliling dengan langsung membawa tukang yang siap mengerjakan perbaikan rumah tersebut,” jelasnya.
Dipilihnya program bedah rumah, lanjut Said, karena melihat banyaknya rumah di Banyumas yang tidak layak huni, sementara anggaran yang dimiliki pemkab terbatas. Sehingga dibutuhkan campur tangan pihak swasta untuk menuntaskan permasalahan RTLH. Semangat berbagai REI Banyumas ini patut diteladani, karena tak hanya membantu pengentasan kemiskinan sesuai dengan bidangnya, tetapi juga tetap berupaya untuk berbagi di tengah kondisi apapun, termasuk di tengah pandemi.