Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Pantauan serayunews.com, Kamis (15/9/2022) membuktikan kawasan wisata tersebut saat ini kondisinya tak terurus. Tiga bangunan gazebo sudah ambruk. Tak ada tanda-tanda bahwa tempat itu merupakan tempat wisata.
“Bangunan gazebo memang sudah lama ambruk. Tempat ini hanya ramai saat malam hari. Biasanya anak-anak muda datang untuk sekadar berkunjung,” kata Rokhyati (50), pedagang makanan dan minuman yang ada di sana.
Data dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga menyebutkan pembangunan ‘Purbalingga Bumi Sambara’ kurang lebih membutuhkan anggaran sebesar Rp65 miliar. Pembangunan tahap awal pada tahun 2020 dengan membangun 10 gazebo, sumber air dan toilet.
Pemilihan desa Karangjengkol karena letaknya berada di Kaki Gunung Slamet. Selain itu banyak juga bebatuan-bebatuan besar yang konon berada di desa tersebut sejak lama.
Kepala Dinporapar Purbalingga Prayitno membenarkan mengenai kondisi kawasan wisata Purbalingga Bumi Sambara. Menurutnya pandemi membuat pembangunan di kawasan itu terbengkelai.
“Tahun depan kami usulkan untuk perbaikan dan pembangunan kembali,” imbuhnya.