Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Penggunaan motor listrik, bertujuan untuk mengurangi emosi karbon dari kendaraan.
Selain itu, juga sebagai langkah penghematan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Program tersebut, sepertinya akan cukup berdampak pada perajin knalpot di Purbalingga.
Maraknya motor listrik, membuat perajin knalpot Purbalingga ketar-ketir. Sebagai sentra perajin knalpot, era motor listrik menjadi ancaman tersendiri.
Menyikapi kondisi ini, Pemda pun tengah memikirkan solusinya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Purbalingga, Johan Arifin menyampaikan, Pemda tidak berpangku tangan atas kondisi tersebut.
Satu sisi tentu harus mendukung program pemerintah pusat, di sisi lainnya harus memperhatikan ekonomi masyarakat.
“Jangka pendek kita akan melakukan pelatihan perakitan, sehingga tahun ini targetnya IKM Purbalingga mampu terlibat dalam perakitan motor listrik,” katanya.
Pihaknya juga telah melakukan studi banding dan upaya menjalin kerjasama, dengan perusahaan motor listrik.
“Pada 12 Agustus 2022 nanti, Dinperindag akan melakukan penandatanganan MoU dengan salah satu produsen motor listrik dari sukabumi Jawa Barat, PT Rainbow Moto Builder,” katanya.
Targetnya, untuk jangka menengah dan panjang IKM Purbalingga akan mampu memproduksi suku cadang. Selain itu, menyuplai kebutuhan suku cadang motor listrik yang pangsa pasarnya cukup potensial.
“Kemudian harapannya, pada saatnya IKM Purbalingga mampu memproduksi sendiri motor listrik dengan Brand Purbalingga,” ujarnya.
Memang, katanya, tidak bisa memungkiri jika bicara ancaman. Namun, pada sudut pandang berbeda, perubahan ini menjadi suatu peluang usaha.
“Justru ini akan menjadi salah satu alternatif diversifikasi usaha bagi IKM Knalpot Purbalingga. Kita akan kerjasama untuk mengadakan pelatihan perakitan motor listrik, peserta adalah IKM Logam dan Knalpot terseleksi,” kata dia.