
Dari jalanan demi memperjuangkan kepentingan rakyat dan kerap terbentur di ruang politik, sehingga mengharuskan langkah terhenti. Kini Febrian Nugroho S.Sos mantap melangkah menuju parlemen, demi perjuangan yang lebih besar dan konkrit.
Purwokerto, serayunews.com
Febri, demikian sapaan Febrian Nugroho masuk dalam daftar bakal calon legislatif DPRD Kabupaten Banyumas dari PDI Perjuangan. Namanya tak asing di kalangan partai politik karena sejak 20 tahun silam, lelaki kelahiran 18 Februari 1976 ini sudah terjun di dunia politik.
Saat masih duduk di bangku kuliah, suami dari Shanti Nugroho ini sudah aktif dalam gerakan mahasiswa. Ia kerap turun ke jalan sejak kurun 1996 bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa Purwokerto untuk Reformasi (FA-MPR) menyuarakan berbagai protes dan kritik pada pemerintah. Ia juga melakukan banyak advokasi, seperti kasus tanah di Desa Darmakradenan, ruislag tanah, kasus lahan eks Terminal Purwokerto dan lainnya.

“Bagi saya, partai sebetulnya merupakan kelanjutan dari proses pergerakan mahasiswa. Dari berbagai gerakan berbasis isu, membuat ormas di kalangan petani dan lainnya, seringkali mentok, tuntutan masyarakat tidak bisa terakomodir, advokasi terhambat di ruang politik, karena memang ormas mempunyai keterbatasan tidak bisa mengeksekusi kebijakan,” jelasnya, Kamis (23/3/2023).
Titik Balik
Meskipun begitu, langkah ayah satu putri ini untuk memegang teguh komitmen pergerakan tidak pernah terhenti. Tahun 1996 ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) akan berubah menjadi PDI Perjuangan ia terlibat aktif dalam berbagai komite aksi untuk mendukung terbentuknya PDIP Perjuangan yang diketuai Megawati Soekarnoputri. Inilah titik balik karir politik seorang Febri yang tadinya dikenal sebagai seorang aktivis mahasiswa kemudian memilih terjun ke dunia politik melalui partai yang membawanya pada kesamaan ide-ide besar seorang Proklamator: Bung Karno yang selama ini menjadi panutannya. Mulai dari kesamaannya pada pemikiran soal Pancasila, gotong-royong, demokrasi kerakyatan, hingga kedaulatan politik dan pangan sebagai sebuah bangsa yang besar. Alasan inilah yang membawanya terus setia dan aktif berada di dalam payung PDI Perjuangan hingga hari ini.
Selama lebih dari 20 tahun aktif berpartai, Febri pernah menjabat sebagai ketua Departemen Pemuda DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas pada tahun 2007-2009, kemudian menjadi wakil sekertaris DPC PDI Perjuangan mulai tahun 2009-2014, berlanjut sebagai bendahara DPC tahun 2014-2019 dan sekarang duduk sebagai wakil ketua bidang politik.
Selama aktif berorganisasi, Febri tak sedikit pun pernah terbesit untuk duduk dalam posisi di pemerintahan. “Bagi saya politik adalah passion,” tuturnya.
Dorongan Bambang Wuryanto
Hingga tahun 2022 lalu, mentor politik Febri selama 16 tahun terakhir sekaligus pimpinannya di PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto mendorongnya untuk masuk dalam liga bakal calon legislatif menggawangi Banyumas tahun 2024 mendatang. Keraguan Febri yang tak pernah bercita-cita untuk terjun menjadi wakil rakyat terjawab saat ia menemukan banyak jalan untuk memuluskan proses penyelesaian masalah hingga mendekatkan pemikirannya pada pemangku kebijakan.
“Di sinilah saya memahami secara purna peran partai dalam politik. Yaitu untuk menjadi kendaraan yang mampu mempercepat tindakan yang saya ingin perjuangkan selama ini. Terutama yang terkait dengan kebijakan publik dan persoalan masyarakat,” tegasnya.
Febri kini sibuk mengumpulkan masalah dan berkomunikasi aktif pada instansi terkait. Tujuannya, untuk menemukan jawaban atas setiap permasalahan masyarakat yang tak kunjung usai setiap hari.
“Saya jadi merasa lebih hidup dalam politik dengan memiliki kesempatan untuk dapat menjalani hidup dengan lebih berdampak bagi masyarakat melalui jalur politik,” tutup lelaki yang tengah menyelesaikan tesis mengenai ancaman krisis pangan dan kebijakan Food Estate Pemerintah di Fakultas Ilmu Komunikasi Unsoed ini.