“Kalau mau pakai identias, ya cukup merah putih saja,” ujar Ganjar membuka pidatonya sambil menunjukkan masker berwarna merah putih yang ia kenakan.
Grand launching media online Caritau.com tersebut dengan talkshow dengan mengundang sebanyak 250 peserta. Selain Ganjar Pranowo, juga hadir sebagai narasumber Eko Kunthadi (pegiat media sosial) dan Hotman Paris Hutapea.
“Iya kalau kita mau menuju 2045, PR kita jauh lebih banyak. Presiden kita bicara dunia sedang tidak baik-baik saja. Problem energi, problem pangan, problem teknologi informasi,” lanjut Ganjar.
Maka, ungkap politikus berambut putih itu, politik identitas justru akan membawa persoalan yang tak henti-henti ke belakangnya.
“Maka, sebenarnya hari ini kita masih ditarik-tarik baju kita pada politik identitas. Dan, ini kita akan recok di belakang terus, tidak pernah maju,” ucapnya.
Menurut Ganjar, siapapun yang ingin membawa gagasan (di panggung politik) jangan membawa politik identitas.
“Maka kita berharap betul siapapun yang nanti akan membawa gagasan-gagasan, penyampaiannya bisa dengan baik. Jangan ada bumbu identitas. Meskipun saya juga tahu kata ilmuan-ilmuan kalau orang tidak punya ide itu, tidak punya gagasan itu membawa identitas. Itu karena kekeringan politik,” terangnya.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Caritau.com, Dimas Elfarizi mengatakan bahwa Grand launching dengan talkshow mengusung tema “Mengoptimalkan UU ITE, Meminimalisir Politik Identitas Pada Pilpres 2024,”.
“Peserta ada mahasiswa dari seluruh DKI Jakarta dan umum sekitar ada 250 orang,” paparnya.
Dalam acara tersebut pihaknya sengaja mengundang Ganjar Pranowo menjadi keynote speaker. Sebab, orang nomor satu di Jawa Tengah itu digadang sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi dari berbagai lembaga survei.
“Tentu beliau punya pemikiran dan pendapat tentang Setop Politik Identitas ini,” tandasnya.