
Sejumlah sapi di Desa Purbandana, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dugaannya penyakit tersebut, sudah mewabah sekitar beberapa minggu lalu dan hampir terjadi di seluruh peternak sapi di desa tersebut.
Purwokerto, serayunews.com
Dedy Budi Santoso salah satu peternak sapi di desa tersebut mengungkapkan, ada lima ekor sapinya yang terserang PMK dan tiga ekor sapi terserang LSD.
“Dari 160 sapi, ada lima ekor PMK dan tiga ekor LSD. Kita segera tangani, sekarang sudah mulai proses penyembuhan lukanya sudah mulai kering. Padahal tahun ini sudah dapat vaksin,” kata dia, Sabtu (18/3/2023).
Dedy menambahkan, untuk PMK sapinya memiliki gejala susah untuk berdiri hingga beberapa bagian mengoreng. Sedangkan, LSD pada kulit sapinya berbenjol hingga akhirnya melepuh dan menular ke sapi lainnya.
“Saya trauma saja, tahun lalu kita ada 17 ekor yang mati itu kerugiannya cukup banyak. Anggap saja satu ekor sapi itu Rp20 juta,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dedy meminta kepada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, mau memberikan vaksin kedua.
“Belum ada respons, kemarin saya menghubungi kepala dinas suruh kabidnya, kemudian dilempar lagi. Kita WA (whatsApp, red) belum dapat balasan, telepon pun tidak diangkat,” kata dia.
Dedy mengungkapkan, persoalan virus tersebut tidak hanya terjadi di peternakannya saja. Beberapa perternakan lain juga mengalami hal yang sama.
“Bahkan mereka itu sudah kejadian sebulan yang lalu, kalau saya baru beberapa minggu ini. Penyebarannya itu kan cepat bisa melalui udara, lalat dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Sulistio mengungkapkan, bahwa mulai ada virus PMK dan LSD yang kembali menyerang Kabupaten Banyumas. Pihaknya tengah mengupayakan yang terbaik untuk penanganannya.
“Kalau LSD (vaksin, red) kita belum dapat bagian. Kalau PMK ada, tetapi ada kebijakan, karena tenaga terbatas,” katanya.
Adapun kebijakan itu, yakni menurutnya utamanya peternak kecil dan sapi betina yang notabenya melahirkan anak, agar populasinya dipertahankan. Kemudian sapi berasal dari luar yang pemasukannya, minta izin dari dinas untuk pencegahan penyebaran penyakit.