Banjarnegara, serayunews.com
Setelah dilakukan penelusuran, dua warga yang menyeberangi sungai berarus deras ini adalah warga Banjarnegara yang sedang menyeberangi Sungai Kacangan, di perbatasan wilayah Kecamatan Banjarmangu dan Punggelan.
Kejadian ini terjadi, setelah jembatan yang merupakan akses utama warga dua kecamatan ini ambruk sekitar September 2022 lalu akibat terbawa arus sungai yang meluap.
Aksi menyeberangi sungai ini, dibenarkan oleh Tumini, warga Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu. Menurutnya menyeberangi sungai dengan menggunakan seutas tali, sudah dilakukan warga sejak jembatan ini hilang terbawa arus sungai. Warga memilih tetap menyeberangi sungai ini, karena jalur tersebut menjadi akses utama warga.
“Sebenarnya ada jalan lain, tetapi harus memutar hingga lebih dari 10 kilometer, sehingga warga memilih menyeberang. Tetapi kalau air meluap ya ngga berani, kalau hanya banjir biasa masih berani,” katanya.
Tumini yang bekerja di wilayah Kecamatan Punggelan ini, harus menyeberangi sungai dengan seutas tali setiap hari. Dia juga berharap, agar pemerintah bisa segera melakukan perbaikan jembatan, sebab ini merupakan akses utama warga.
Untuk membantu masyarakat dua wilayah kecamatan ini, sejumlah masyarakat secara swadaya melakukan pembangunan jembatan darurat seadanya. Warga secara bergotong royong, membangun jembatan dengan menggunakan kayu dan dipancang dengan tali.
Hal ini dilakukan, agar masyarakat tetap bisa menyeberang sungai meski harus ekstra hati-hati.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU PR Banjarnegara, Arkom Al Fahmi mengatakan, sebenarnya sejak jembatan itu putus terbawa arus, pemerintah sudah menganggarkan untuk pembangunan. Anggaran tersebut, sudah masuk dalam APBD tahun 2023 untuk membangun jembatan secara permanen.
“Sudah dianggarkan di tahun 2023 ini, anggaran untuk pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBD senilai Rp 2,5 miliar,” ujarnya.