
Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Cilacap Barat, membentuk Getak Tular atau Gerakan Tekani Tukoni Larisi. Hal itu sebagai usaha meningkatkan geliat UMKM, di wilayah barat.
Cilacap, serayunews.com
Ketua Getak Tular, Tusino mengatakan, Getak Tular merupakan wadah para pelaku UMKM di Cilacap Barat yang berafiliasi ke Asosiasi UMKM Kabupaten Cilacap dengan 137 anggota dan masih berpotensi bertambah. Dia menyebutkan, Getak Tular telah memiliki lebih dari 60 jenis produk resmi.
“Adapun gerakan ini berada di wilayah Kecamatan Kawunganten, Gandrungmangu, Karangpucung, Kedungreja, Sidareja. Kemudian, Patimuan, Cipari, Cimanggu, Majenang, dan Dayeuhluhur. Produknya telah dilaunching pada Sabtu, 29 Oktober 2022 lalu,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (4/11/2022).
Ia menjelaskan, dalam hal pemasaran pihaknya membuka sedikitnya empat outlet, yakni di Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja, tepatnya di selatan jembatan kembar. Lalu di Desa Sidareja Kecamatan Sidareja, tepatnya di depan Pasar Karna Sidareja. Kemudian, di Desa Sudagaran Kecamatan Sidareja, tepatnya di depan Toko Bana Aphon.
“Terakhir di Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu, tepatnya di pertigaan arah Cingebul dan Lumbir. Sementara produknya sebagian besar berupa olahan makanan, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk oleh-oleh ke luar daerah,” tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUM) Kabupaten Cilacap Umar Said, melalui Sekretaris Dinas, Agus Firmanudin mengapresiasi pembentukan Getak Tular. Menurutnya, hal itu merupakan semangat dari masyarakat yang perlu mendapatkan dukungan dan apresiasi. Pihaknya pun optimistis, Getak Tular mampu membangkitkan usaha mikro pasca pandemi Covid-19.
“Seperti kita tahu Kabupaten Cilacap ini sangat luas dan harus kita akui, kadang di wilayah barat tidak terjangkau. Ini bisa menjadi semangat baru dan pasti kami support. Bisa tentang pemasaran atau upaya lainnya,” jelasnya.