Kabid Stabilisasi Harga, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Titi Suwarni mengatakan, harga telur ayam ras mengalami penurunan bertahap selama kurang lebih sebulan terakhir. Dalam sehari, penurunannya sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000.
“Kalau sekarang (harga telur ayam ras, red) sudah normal, rata-rata pedagang menjual Rp 23 ribu per kilogram. Karena normalnya memang segitu,” katanya kepada serayunews.com, Senin (3/9/2022).
Menurutnya, lonjakan harga telur ayam ras kemarin merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2022. Dimana kenaikan harga sebelumnya tak mencapai angka Rp 30 ribu, namun pada Agustus lalu lonjakan harga telur ayam ras bahkan mencapai Rp 32 ribu per kilogramnya.
“Kemarin faktornya memang banyak bantuan sosial yang terserap di masyarakat. Ditambah lagi produksi peternak kurang stabil, kalau sekarang sudah stabil semua dan harganya jadi normal,” ujarnya.
Sementara, dalam menghadapi lonjakan harga telur ayam ras kemarin, pihaknya menggelar operasi pasar telur ayam secara rutin. Terutama di tempat-tempat yang menjadi kegiatan masyarakat, seperti Car Free Day (CFD) hingga konser musik.
“Kami memang kemarin mengupayakan operasi pasar, seperti bazar telur ayam di CFD, konser musik hingga meminta stok tambahan ke para suplier,” jelasnya.
Sementara, seorang ibu rumah tangga di Cilacap Utara, Siti Robingah mengaku, senang mengetahui harga telur ayam telah kembali normal.
Apalagi, keluarganya termasuk yang cukup banyak mengonsumsi telur ayam. Sehingga turunnya harga telur tersebut, dapat mengurangi biaya uang belanja.
“Alhamdulilah senang, soalnya saya sering stok telur di kulkas. Anak-anak saya suka sekali konsumsi telur ayam,” tuturnya. (Irfan)