Tokyo, serayunews.com
Seperti diketahui, dalam ajang angkat besi Olimpiade, selalu ada pembagian grup yakni grup A dan grup B di tiap kelasnya. Grup A diisi oleh atlet yang diunggulkan akan menyabet medali. Sementara, grup B diisi oleh mereka yang tak diunggulkan mendapatkan medali.
Grup A diisi lebih banyak lifter daripada grup B. Nah, Rahmat bermain di grup B. Tentunya, dia tak diunggulkan. Bahkan, Rahmat sendiri mematok target hanya masuk delapan besar. Namun, kejutan terjadi.
Para lifter di grup A banyak yang gagal mengangkat beban 190 Kg clean and jerk. Padahal angkatan 190 Kg adalah angkatan yang ditorehkan Rahmat. Maka, Rahmat pun berada di posisi tiga dan berhak mendapatkan medali perunggu.
Medali emas di kelas 73 Kg disabet lifter asal Cina, Shi Zhiyong. Shi membuat angkatan snatch 166 Kg dan clean and jerk 198 Kg. Maka, total angkatan Shi adalah 364 Kg. Perak didapatkan lifter Venezuela Julio Mayora. Dia melakukan angkatan snatch 156 Kg dan clean and jerk 190 Kg. Maka total angkatannya adalah 346 Kg.
Rahmat ada di posisi tiga dengan angkatan snatch 152 Kg dan clean and jerk 190 Kg. Dengan begitu, total angkatan Rahmat adalah 342 Kg.
Sejauh ini, angkat besi sudah memberi tiga medali bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo. Perinciannya, satu perak dan dua perunggu.