Bahkan beberapa diantaranya pohon peneduh yang tumbang menimpa sepeda motor, serta atap toko yang dekat dengan pinggir jalan.
Warga Majenang, Nida Erina mengatakan jika hujan deras yang disertai angin mulai terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Angin kencang membuat atap rumahnya kabur.
“Hujannya campur petir dan angin. Atap rumah bagian belakang yang pakai asbes plastik kabur, jadi atap bocor membuat air hujan masuk ke dalam, dan banjir di dapur,” katanya.
Tidak hanya rumahnya yang atapnya kabur, ada beberapa rumah tetangganya yang mengalami hal serupa. Bahkan, parabola televisi di rumah saudaranya ambruk.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan saat ini petugas BPBD UPT Majenang sudah melakukan beberapa upaya, serta masih terus melakukan pendataan kerusakan yang terjadi.
“Angin kencang mengakibatkan sekitar 12 pohon yang ada di Jalan Nasional, satu pohon di Jalan Pramuka, dan satu pohon di timur RSUD Majenang, tumbang, sementara untuk informasi rumah ambruk belum ada,” ujarnya.
Menurutnya, petugas BPBD, UPT Damkar, bersama dengan forkopimcam serta dinas terkait langsung melakukan evakuasi dan pembersihan pohon yang tumbang. Agar tidak menganggu lalu lintas di jalan nasional tersebut.