
SERAYUNEWS – Pertanyaan “idealnya gym seminggu berapa kali?” sering muncul, baik dari pemula maupun mereka yang sudah lama berolahraga.
Aktivitas gym bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga ritme latihan yang tepat agar tubuh tidak mengalami overtraining.
Frekuensi latihan sangat dipengaruhi tujuan pribadi, kondisi fisik, serta jenis latihan yang dilakukan.
Bagi pemula, frekuensi gym 2–3 kali per minggu merupakan pilihan paling aman. Pola ini membuat tubuh beradaptasi secara bertahap tanpa memberikan beban berlebihan pada otot dan sendi.
Latihan ringan seperti treadmill, bodyweight, atau angkat beban ringan sudah cukup untuk membangun kebiasaan sekaligus menjaga tubuh dari risiko cedera.
Jika tubuh sudah mulai terbiasa, Anda dapat meningkatkan frekuensi menjadi 3–4 kali per minggu. Pada tahap ini, latihan kekuatan dan latihan kardio bisa digabungkan.
Pembagian seperti push day, pull day, leg day, serta satu sesi kardio membantu meningkatkan stamina dan membangun massa otot secara konsisten.
Untuk tujuan muscle building, latihan 4–6 kali seminggu dapat dilakukan, asalkan memiliki program yang terstruktur.
Setiap kelompok otot tetap membutuhkan waktu istirahat sekitar 24–48 jam sebelum dilatih kembali.
Latihan beban intensitas menengah hingga tinggi adalah pola yang umum dipakai agar hasilnya efektif.
Rest day adalah bagian penting dari program latihan. Tanpa istirahat cukup, risiko cedera dan kelelahan akan meningkat.
Natural Farm menegaskan bahwa latihan berlebihan justru dapat menurunkan performa dan tidak memberikan hasil maksimal. Otot akan tumbuh dan pulih justru saat beristirahat.
Tujuan gym setiap orang berbeda-beda. Untuk menurunkan berat badan, latihan kardio 3–5 kali seminggu biasanya lebih dianjurkan.
Sementara itu, pembentukan otot membutuhkan latihan beban yang intens dan repetitif. Menentukan tujuan akan sangat memudahkan dalam menyusun jadwal latihan yang efektif.
Menentukan berapa kali gym per minggu belum cukup tanpa strategi latihan yang baik. Instruktur kebugaran menyarankan agar setiap sesi latihan mencakup:
Pola makan juga berpengaruh besar. Konsumsi makanan tinggi protein, karbohidrat seimbang, dan cairan yang cukup membantu pemulihan otot lebih cepat.
Jika tubuh menunjukkan tanda kelelahan seperti nyeri berlebihan atau performa menurun, tambahkan hari istirahat untuk mencegah cedera.
Variasi latihan seperti HIIT, angkat beban, yoga, dan latihan fungsional juga penting untuk mencegah kebosanan dan meningkatkan hasil. Kombinasi ini membuat program gym lebih menyenangkan dan berkelanjutan.