SERAYUNEWS – Ikan Pari Jawa atau the Java Stingaree merupakan spesies Pari yang sangat langka di dunia. Biota laut ini tumbuh dan berkembang biak di Perairan Teluk Jakarta. Sayangnya, ikan pari jenis ini dikabarkan mengalami kepunahan.
Ikan Pari Jawa memberikan keindahan di bawah laut, serta memiliki peran penting terhadap ekosistem perairan.
Spesies ini berwarna coklat keabu-abuan dengan corak khas, bintik-bintik gelap di bagian punggungnya. Selain itu, ikan ini mempunyai tubuh pipih berbentuk seperti bantalan dengan sirip dada yang lebar.
Dilansir Serayunews dari berbagai sumber, kepunahan Ikan Pari Jawa tercatat sebagai kepunahan pertama disebabkan oleh manusia yang diakui International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Tim peneliti IUCN berani menyimpulkan kalau Pari Jawa memang sudah punah setelah melalui penelitian yang panjang dan mendalam.
Pernyataan tersebut ditinjau dari banyaknya parameter yang memproses pengerucutan kesimpulan punah. Salah satunya, karena tidak pernah tercatat sejak 1862. Kemudian, ancaman yang tinggi dan ekstrim terhadap biota laut tersebut juga menjadi salah satu pertimbangan menetapkan kesimpulan ini.
Sementara itu, asesor utama dan kandidat PhD dari CDU, Julia Constance menjelaskan bahwa aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan Ikan Pari Jawa, seperti penangkapan ikan yang intensif dan belum ada aturan yang mengelola hal tersebut.
Selanjutnya, peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRO BRIN), Fahmi membenarkan bahwa saat ini Ikan Pari Jawa sudah dinyatakan punah.
Faktor utama, yaitu perubahan lingkungan dan kerusakan habitat alaminya menyebabkan kepunahan Ikan Pari Jawa.
Penangkapan secara berlebihan untuk tujuan ekonomi, yakni perdagangan, membuat spesies ini mengalami kepunahan. Hal itu dikarenakan Ikan Pari Jawa memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Lebih lanjut, faktor yang menyebabkan kepunahan Ikan Pari Jawa yakni perubahan kualitas air akibat pencemaran oleh limbah industri. Dengan demikian, kualitas air yang buruk mengganggu reproduksi dan tumbuh kembang ikan tersebut.
Kendati demikian, kepunahan Ikan Pari Jawa harus menjadi peringatan bagi semua pihak karena saat ini dunia sedang menghadapi krisis biodiversitas. Upaya untuk bekerja sama serta pengelolaan dengan baik harus dijalankan demi memastikan keberlangsungan spesies yang ada saat ini.
Seluruh masyarakat dan pihak-pihak berwenang ditantang untuk bisa menjaga kesehatan laut dan populasinya, sehingga manusia bisa memanfaatkan dengan tepat.
Seperti diketahui, selama ini manusia sangat bergantung kepada spesies laut, terutama untuk kebutuhan bahan pangan. Semoga, kepunahan Ikan Pari Jawa dapat meningkatkan kesadaran untuk konsumsi yang lebih bijak. ***