Potensi Serayu ini kemudian dikemas apik oleh Pemdes Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan. Melalui Pesona Serayu Kesugihan Kidul, tempat wisata yang baru diresmikan beberapa hari lalu, mengangkat potensi wisata sungai tersebut.
Wisata ini berlokasi dekat jembatan Serayu yang memisahkan Kecamatan Kesugihan dengan Adipala. Selain menikmati kali Serayu, sisi lain yang menarik di Pesona Serayu yakni adanya taman yang dibentuk sedemikian rupa, seperti ada rumah kurcaci untuk tempat bermain anak.
Menariknya, di rumah kurcaci ini, lantainya menggunakan rumput sintetis, sehingga siapapun yang masuk ke lokasi wisata ini harus menanggalkan alas kaki.
Ada juga beberapa gazebo sebagai tempat istirahat. Berbagai wahana bagi anak, maupun spot-spot menarik lainnya yang bisa dijadikan swafoto juga ada di tempat ini.
Di lokasi wisata ini juga susah ada kedai-kedai makanan dan minuman. Sehingga pengunjung bisa menikmati suasana pinggir Kali Serayu dengan santai.
Kesugihan Kidul kini menjadi pelopor Desa Wisata yang mengangkat potensi Sungai Serayu. Lokasi wisata ini berdiri di atas lahan milik desa seluas sekitar 3,4 hektar.
Kades Kesugihan Kidul Ahmad Munawir mengatakan Pesona Serayu sudah mulai dibangun sejak tahun 2019 menggunakan anggaran desa. Pada saat itu, dianggarkan senilai Rp 217 juta untuk pembangunannya.
“Tahun 2020 dianggarkan Rp 500 juta untuk pengembangan, tapi karena adanya Covid, jadi dipangkas dan hanya sebesar Rp 140 juta,” ujarnya.
Wisata tersebut dikelola oleh BUMDes dan juga Pokdarwis Desa Kesugihan Kidul. Dikembangkannya wisata Kali serayu ini, untuk meningkatkan PAD desa, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Tujuan kita untuk membuat desa wisata Pesona Serayu untuk meningkatkan PAD serta untuk kegiatan warga masyarakat dalam meningkatkan ekonomi,” katanya.
Meski sudah dibuka, wisata Pesona Serayu ini terus akan dikembangkan. Karena dari 3,4 hektar lahan yang ada baru dimanfaatkan sekitar 1 hektar.
“Rencana kedepan kalau Covid berakhir di 2021, Kami akan mengembangkan susur sungai, water park, home stay, kolam renang dan wahana lain, agar masyarakat tertarik datang ke sini,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap Heroe Harjanto mengatakan, masing-masing desa memiliki potensi berbeda-beda untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Pemkab terus mendorong kepada desa agar mampu mengembangkan potensi di desa masing-masing.
“Banyak potensi yang dimiliki oleh desa-desa lain seperti embung, curug, kekayaan alam, dan ini sungai Serayu yang bisa diangkat. Kita terus mendorong agar ada kemauan dari desa untuk bisa mengola potensi tersebut, sehingga menjadi desa wisata,” katanya.
Saat ini sudah ada sebanyak 11 desa wisata di Cilacap. 10 diantaranya berada di desa dan satu Kelurahan Kutawaru.
Salah satu pengunjung, Rista (25) warga Cilacap mengatakan tempat wisata tersebut sangat cocok untuk membawa anak-anak. Karena ada area khusus untuk anak-anak.
“Menarik, ada area khusus untuk bermain anak, jadi bisa bermain sepuasnya,” katanya.
Sebagai tempat wisata baru, tempat tersebut juga dikatakan menarik, serta tidak terlalu jauh dari kota Cilacap. Sehingga bisa menjadi alternatif pilihan berwisata bagi keluarga.