SERAYUNEWS – Gangguan kesehatan mental yang di-alami remaja penting untuk segera mendapatkan perhatian khusus dan berkualitas.
Tak hanya itu, gangguan kesehatan mental pada remaja di Indonesia memerlukan peningkatan kesadaran, akses dan kualitas layanan kesehatan jiwa yang baik.
Kesehatan mental harus menjadi salah satu fokus pembangunan manusia yang sehat dan unggul di Indonesia.
Beragam alasan remaja memutuskan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri sangat bervariasi dan komplek.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, menurut data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) per Oktober 2023 ditemukan 971 kasus bunuh diri di Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) mengatakan bahwa remaja Indonesia rentan terbebani berbagai masalah kompleks yang memicu tingginya angka bunuh diri.
Ide bunuh diri di kalangan remaja Indonesia berkaitan dengan berbagai faktor yang dirasakannya dalam menghadapi suatu persoalan.
Masa remaja merupakan masa ketidakseimbangan antara rasa emosional dan perilaku yang sulit untuk diprediksi atau perubahan suasana hati yang ekstrem (bipolar).
Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan bahwa kesehatan mental menjadi salah satu dari sejumlah faktor penyebab anak bunuh diri.
Faktor utama penyebab bunuh diri pada remaja yaitu mencakup:
1. Pola pengasuhan di rumah
2. Penanaman spiritual dan nilai keagamaan di rumah kepada anak
3. Teladan orang tua kepada anak
4. Faktor media sosial.
Adapun beragam gangguan kesehatan mental pada remaja yakni sebagai berikut:
1. Gangguan makan, dipicu oleh ketakutan remaja terhadap kenaikan berat badan (anoreksia nervosa). Selain itu, juga gangguan makan terlalu banyak dan sulit berhenti (binge-eating disorder) karena disebabkan oleh stress.
2. Gangguan perilaku yang terjadi pada remaja diantaranya adalah gangguan belajar, mudah marah dan tersinggung serta gangguan komunikasi.
3. Gangguan psikosis, di mana remaja tidak mampu lagi membedakan antara realitas dan imajinasi.
4. Gangguan emosi, kondisi ini sering dijumpai pada remaja berupa kecemasan, depresi, dan bahkan fobia spesifik.
5. Gangguan perilaku berisiko tinggi, diartikan apabila remaja melakukan hal-hal yang berbahaya seperti narkoba, seks bebas, dan lainnya.
6. Gangguan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, sangat dikhawatirkan karena mendorong munculnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri hingga memutuskan untuk bunuh diri. Tekanan yang dialami remaja biasanya dipicu oleh bullying, pengaruh medsos, kekerasan seksual, dan sebagainya.
Demikian informasi tentang gangguan kesehatan mental serta faktor utama penyebab bunuh diri pada remaja. ***