Advertisement
Advertisement
Purwokerto, Serayunews.com
Meskipun lahir dari keluarga sederhana dan ditinggal ayahnya saat masih kelas 5 Sekolah Dasar (SD), sehingga ibunya harus berjuang seorang diri untuk menghidupi 6 anaknya, tak membuat Toni patah semangat. Sejak muda ia sudah memegang teguh prinsip bahwa, hanya pendidikan yang berkualitas yang mampu mengubah nasib seseorang.
“Saya sangat meyakini, bahwa pendidikan itu sangat berharga dan akan mampu mengubah keadaan. Karena itu, di tengah keterbatasan, saya terus berupaya untuk sekolah,” katanya saat dihubungi Serayunews.com, Jumat (25/3/2022).
Toni bertutur, ia tidak bisa menikmati masa kecil dengan bermain seperti anak-anak lainnya, karena harus membantu ibunya. Semasa hidupnya, ayahnya almarhum E Mahmud bekerja sebagai pedagang bakau keliling, dimana pemilik toko bakau merupakan warga keturunan. Sedangkan ibunya, Aik Karmini sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya.
Tidak hanya sibuk dengan bekerja menjadi kernet angkot, anak bungsu dari 6 bersaudara ini juga aktif mengajar di sekolah agama sejak masih muda.
Tekadnya yang kuat untuk terus menuntut ilmu, membawa Toni akhirnya bisa menempuh pendidikan S2 Statistics di KU Leuven, Belgia pada tahun 2004. Saat menempuh pendidikan S2 ini, Toni juga harus bekerja untuk biaya kuliahnya dengan menjadi tukang cuci piring di kantin kampus.
Kini, semua perjuangannya berbuah manis. Lelaki kelahiran 1 April 1970 ini, sekarang menjabat sebagai dosen FMIPA di Universitas Padjajaran. Dia juga dipercaya sebagai ketua BAN SM yang mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui proses akreditasi.
Kecintaannya pada dunia pendidikan juga sudah melahirkan berbagai macam penelitian. Salah satunya adalah The Relationship between Individualism, Nationalism, Ethnocentrism and Authoritarianism in Flanders.
Kepada generasi penerus bangsa ini, Toni berpesan bahwa masa sekarang dan masa yang akan datang sangat ditentukan oleh peran generasi muda. Generasi muda yang bermutu, tentunya akan mengakselerasi kemajuan bangsa dengan cepat.
“Investasi jangka panjang para orangtua yang sangat berharga dan bernilai luhur adalah pendidikan. Karena itu anak-anak muda jangan sia-siakan kesempatan tersebut, terlebih bagi yang dengan mudah bisa mengakses pendidikan,” pesannya.