Cilacap, serayunews.com
Ardi mengatakan, dia mulai merintis usaha pembibitan tanaman buah sejak 2018 silam. Bahkan omzet yang diperoleh dari hasil pembibitan tanaman buah yang dijalankannya, saat ini mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.
“Saya sebelumnya guru honorer di Kota Bandung, kemudian pulang ke kampung dan mulai menekuni usaha bibit tanaman buah,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (7/12/2022).
Ia menceritakan, awal mula dia menekuni usaha tersebut lantaran saat menjadi guru honorer gajinya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup. Lalu, ia memanfaatkan lahan pekarangan kosong miliknya yang berada tak jauh dari rumahnya untuk pembibitan tanaman buah.
“Saya mulai dengan sekitar 80 jenis bibit buah seperti alpukat, rambutan, durian, kelengkeng, mangga, jeruk dan jenis buah-buahan lainnya. Untuk proses mendapatkan bibit buah yang bagus, awal mula ditanam bijinya dulu, setelah tumbuh baru disambung atau diokulasi dengan indukan berkualitas,” tuturnya.
Bibit buah dijual dengan harga mulai dari Rp15 ribu hingga ratusan ribu rupiah per pohon, tergantung dari besar kecilnya. Pemasaran bibit dilakukan secara konvensional dan juga melalui media sosial. Sehingga pembeli bibit buah miliknya tak hanya dari Cilacap saja, namun juga dari luar kota.
“Pembeli saya sekarang sudah lintas provinsi, mulai dari Cilacap sendiri kemudian Kebumen, Tasikmalaya, Tegal, Jogja. Ada juga di wilayah Jawa Timur hingga Kalimantan, Flores dan Riau. Untuk omzet, sekarang sampai Rp30 juta per bulannya,” jelasnya.