SERAYUNEWS – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuatnya untuk mendukung berbagai program pemerintah, mulai dari pemberdayaan perempuan hingga inisiatif strategis seperti program makan bergizi gratis (MBG). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran perempuan pengusaha dalam pembangunan daerah.
Dukungan tersebut ditegaskan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IV DPD Iwapi Jawa Tengah yang berlangsung di gedung Gradhika Bhakti Praja pada Selasa, 5 Agustus 2025.
“Iwapi akan ikut dalam MBG, secara tidak langsung itu akan mendukung program pemerintah. Nanti akan kami masukkan ke Satgas MBG Jawa Tengah,” kata Gubernur Luthfi, menyambut positif kolaborasi ini.
Gubernur Luthfi juga menyoroti peran strategis Iwapi sebagai salah satu organisasi yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Jawa Tengah. Ia mendorong Iwapi untuk terus melahirkan program-program inovatif yang dapat meningkatkan kemandirian dan keberdayaan perempuan.
“Iwapi adalah pahlawan industri kreatif dan UMKM, karena mampu menciptakan usaha bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita dorong Iwapi membimbing ibu-ibu di rumah agar mempunyai usaha sendiri dan mandiri,” jelasnya, mengapresiasi kontribusi nyata Iwapi dalam menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi.
Ketua Umum DPD Iwapi Jawa Tengah, Ning Wahyu, menjelaskan bahwa Rakerda IV ini menjadi momentum penting untuk menentukan arah bersama para wanita pengusaha di Jawa Tengah agar memiliki peran yang lebih besar dalam pembangunan. Saat ini, Iwapi telah memiliki 25 DPC (Dewan Pimpinan Cabang) di tingkat kabupaten/kota dengan ranting hingga tingkat kecamatan.
Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan fungsi organisasi dalam mewadahi dan memberdayakan perempuan pengusaha, khususnya ibu rumah tangga. Tujuannya adalah untuk membantu mereka menciptakan produk-produk bernilai ekonomis, sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kemandirian keluarga.
“Rata-rata anggota Iwapi itu pelaku UMKM, setidaknya ada 70%. Sekitar 20% di antaranya usaha menengah dan 10% lagi sudah pada tingkat korporasi,” ungkap Ning Wahyu, menyoroti profil anggota Iwapi yang dominan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Sekitar 30% anggota Iwapi Jawa Tengah bergerak di bidang kuliner atau jasa permakanan. Hal ini menjadikan Iwapi sangat relevan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Komitmen ini bukan hanya wacana, sebab Iwapi telah mengimplementasikan program MBG di beberapa daerah.
“MBG itu dikerjakan secara bergotong-royong, bersama-sama semua anggota yang ada di daerah. Otomatis itu juga menyerap tenaga kerja di daerah sekitar, khususnya perempuan, sehingga produktivitas ibu-ibu atau perempuan di daerah itu berdaya. Sudah ada 15 MBG yang berjalan,” terang Ning Wahyu, menunjukkan dampak positif program ini terhadap penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya bagi perempuan