Purwokerto, serayunews.com
Sejak pukul 07.30 WIB, antrean sudah memadati area depan toko tersebut. Bahkan toko belum buka, antrean sudah mengular hingga mencapai 50 orang. Namun, saat toko buka sekitar pukul 08.30 WIB, para calon pembeli harus gigit jari ternyata stok minyak goreng sudah tidak ada.
Susi (45), warga Purwokerto yang mengantre di toko tersebut mengatakan, dia sudah datang kedua kalinya dan tetap tidak mendapatkan minyak goreng.
“Karena saya butuh minyak goreng buat berjualan (makanan, red) jadi saya datang lagi, sekarang ternyata sudah tidak ada, di toko lain juga sudah tidak ada,” ujarnya.
Susi berharap, pemerintah bisa terus memantau situasi stok minyak goreng di berbagai daerah termasuk Kabupaten Banyumas. Sehingga masyarakat bisa lebih tenang dalam berjualan.
Selain itu menurut Martinah (54), warga Sampang, Kabupaten Cilacap yang turut mengantre di toko tersebut mengaku, dia datang ke toko itu tidak hanya berencana membeli minyak goreng saja. Dia sengaja datang pagi dengan harapan bisa juga mendapatkan minyak goreng tersebut.
“Saya juga mau beli kedelai di sini, jadi sekalian beli minyak goreng, ternyata curah pun sudah tidak ada,” katanya.
Masih di tempat yang sama, karyawan toko, Deni Alexander menjelaskan, bahwa kelangkaan minyak goreng di tokonya sudah terjadi sejak bulan Januari lalu. Bahkan, sudah tidak ada suplai dari distributor semenjak ditetapkannya harga eceran tertinggi.