SERAYUNEWS-Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif bersama Wabup Dimas Prasetyahani dan jajaran Forkopimda mengikuti pelaksanaan Salat Idulfitri di Alun-alun Purbalingga, Senin (31/3/2025). Salat id diikuti ribuan warga yang memenuhi kawasan tersebut.
Sholat Idulfitri dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Purbalingga KH Roghib Abdurrahman selaku imam, sementara khatib yakni Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif.
Bupati Fahmi dalam khutbahnya mengambil tema ‘Kataqwaan Modal Pembangunan Bangsa’. Ia mengungkapkan manusia diciptakan oleh Allah untuk mengemban tugas besar yaitu imaratul ardhi (memakmurkan bumi). Tugas memakmurkan bumi ini tentunya beriringan dengan tujuan utama penciptaan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Bumi ini diserahkan kepada manusia untuk dimakmurkan.
“Melalui ibadah puasa, Allah SWT menginginkan agar kaum Mukmin menjadi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang benar-benar secara totalitas dan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah serta secara totalitas pula menjauhi dan meninggalkan semua yang menjadi larangan-Nya,” katanya.
Ia menjelaskan melalui pesan dalam QS At Taubah ayat 109 tujuan besar mewujudkan kemakmuran di bumi ini hanya bisa terwujud oleh adanya manusia-manusia yang bertakwa. Dengan demikian, kemakmuran dan pembangunan bangsa sesungguhnya akan menghadapi jalan terjal jika tidak dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa.
“Tentu saja, ketakwaan disini adalah ketakwaan yang sifatnya menyeluruh. Rakyatnya bertakwa, pejabatnya bertakwa, pemimpin pun haruslah bertakwa pula. Apabila syarat mulia ini terpenuhi, maka insya Allah kabupaten tercinta kita Purbalingga ini akan menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” katanya.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh masyarakat Purbalingga. Pertama: memaknai idulfitri sebagai upaya kembalinya ke fitrah manusia yang bersih dan suci, melalui kebersihan hati diharapkan dapat menghasilkan energi dan pola pikir yang positif, yang mampu mendorong tumbuhnya nilai dan semangat kebersamaan, persatuan dalam perbedaan dan keragaman.
“Melalui semangat persatuan dalam keberagaman, diharapkan sinergi antara umaro, ulama, dan masyarakat sangatlah penting dalam membangun kabupaten purbalingga. Ulama sebagai penerang jalan, umaro sebagai pemimpin kebijakan, dan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Jika ketiganya bersatu, insyaallah kita akan mampu menciptakan masyarakat yang mandiri, maju, dan sejahtera,” katanya.
Kedua, jadikan idulfitri sebagai momen untuk menumbuhkan kepekaan sosial, menebar kasih sayang kepada sesama, terutama kepada saudara-saudara kita yang dalam kategori kurang beruntung atau kaum dhuafa.
“Ketiga, saya mengajak kepada seluruh warga purbalingga agar menjadikan idul fitri sebagai momentum merajut tali silaturrahim, saling maaf-memaafkan, berbagi kasih sayang terhadap sesama, hal ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya energi dan semangat baru untuk senantiasa bersama–sama membangun dan mewujudkan purbalingga menjadi lebih baik,” katanya.