SERAYUNEWS- Menyambut perayaan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, berbagai kegiatan tradisi dan budaya bakal berlangsung khidmat dan meriah.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo akan kembali menggelar salah satu tradisi sakral paling ikonik, yakni Ruwat Cukur Rambut Gimbal 2025.
Tradisi ini menjadi bagian dari rangkaian acara budaya yang menggambarkan identitas luhur masyarakat Dataran Tinggi Dieng dan wilayah Kabupaten Wonosobo secara umum.
Ruwat Cukur Rambut Gimbal bukan sekadar prosesi pemotongan rambut, tetapi merupakan ritual sakral yang memiliki nilai spiritual dan budaya yang sangat tinggi.
Dalam kepercayaan lokal, rambut gimbal yang tumbuh secara alami pada anak-anak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, mereka anggap sebagai titipan dari kekuatan gaib, sehingga tidak boleh mereka potong sembarangan.
Untuk itu, pemotongan rambutnya harus melalui prosesi khusus yang disebut “ruwatan.” Prosesi ini melibatkan permintaan izin dan restu dari leluhur melalui serangkaian upacara adat.
Acara ini sudah berlangsung rutin setiap tahun, dan menjadi momen penting bagi masyarakat lokal, wisatawan, hingga pemerhati budaya dari berbagai daerah.
Tidak jarang, kegiatan Ruwat Cukur Rambut Gimbal ini juga menarik perhatian media nasional dan internasional karena keunikan dan nilai filosofisnya.
Untuk tahun ini, pendaftaran peserta Ruwat Cukur Rambut Gimbal panitia buka mulai:
Tanggal : 18 hingga 20 Juni 2025
Lokasi : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo
Masyarakat yang memiliki anak berambut gimbal dan ingin mengikuti prosesi ini, Disparbud Wonosobo imbau segera mendaftarkan diri.
Hal ini mengingat kuota peserta terbatas, panitia menekankan pentingnya melakukan pendaftaran tepat waktu.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi:
Anggita – 0822 5770 9968 (WA only)
Disparbud Wonosobo menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pelestarian budaya lokal, tetapi juga berperan besar dalam mempromosikan pariwisata daerah.
Ribuan wisatawan biasanya datang untuk menyaksikan langsung proses sakral yang penuh warna ini, lengkap dengan kirab budaya, kesenian tradisional, hingga sajian kuliner khas Wonosobo.
Ruwat cukur rambut gimbal merupakan salah satu ikon budaya di Wonosobo. Dengan pengemasan profesional, Pemkab Wonosobo ingin menjadikannya sebagai event unggulan yang memperkuat identitas daerah dan menarik wisatawan.
Tradisi ruwatan rambut gimbal telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Upaya pelestariannya melibatkan berbagai pihak, mulai dari tokoh adat, keluarga peserta, seniman lokal, hingga pemerintah daerah.
Sebagai bagian dari kekayaan budaya nusantara, tradisi ini menunjukkan betapa harmonisnya hubungan antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam masyarakat Jawa khususnya di kawasan Dieng.
Ayo daftarkan segera putra-putri Anda yang berambut gimbal dan jadilah bagian dari tradisi sakral penuh makna!
Karena warisan budaya bukan untuk kita tinggalkan, tetapi untuk kita rayakan dan jaga bersama.