Banjarnegara, Serayunews.com
Dalam sambutannya, Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin meminta seluruh tim gabungan pengamanan Natal dan tahun baru dalam pelaksanakan operasi lilin candi 2021 dengan baik. Semua instansi yang terlibat mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dishub, dan komunitas lain bisa ikut meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
“Operasi Lilin 2021 harus dilaksanakan secara optimal. Kejahatan dan gangguan kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi. Ketika operasi ini berhasil, masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Natal dan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman, baik dari gangguan kamtibmas maupun dari bahaya Covid-19,” ujar Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin.
Selain itu, dia juga meminta semua pihka untuk bersama-sama saling menghormati dan melakukan ibadah sesuai dengan arahan pimpinan yang ada di tempat ibadah masing-masing serta tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga, perayaan Natal dan tahun baru dengan tetap mengamalkan nilai-nilai agama dan menjauhi segara apa yang dilarang oleh agama.
“Kami di jajaran Forkopimda mengimbau prokes tidak dilupakan, apalagi saat terakhir varian baru virus Covid-19 sudah muncul, harapannya masyarakat tetap sehat tanpa aral apapun,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto mengatakan, pelaksanaan operasi lilin candi ini akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022. Operasi lilin difokuskan pada antisipasi kegiatan masyarakat dalam menyambut Natal dan tahun baru.
Dalam pelaksanaanya, operasi lilin candi ini dilakukan dengan preemtif dan preventif guna menggugah kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta lingkungan dari kriminalitas.
“Selama pelaksanaan operasi ini, kita menyiapkan 12 pos pada 12 titik yang ada di Banjarnegara, pos tersebut terdiri dari tiga jenis pos pengamanan, yakni pos terpadu, pos pelayanan dan pos pengamanan,” ujarnya.
Selain itu, juga melibatkan lebih dari enam ratus personel gabungan dari TNI dan instansi terkait.
“Kita mengantisipasi adanya gangguan kamtibma berupa kriminalitas maupun potensi terjadinya teror dan pelanggaran protokol kesehatan,” katanya.